MANGGARAI, KNEWS - Salah satu pemuda Desa Salama tantang pemerintah Desa Salama, Kecamatan Reok Kab. Manggarai Nusa tenggara timur (NTT). Terkait adanya indikasi dugaan pembagian bantuan sapi pada Dusun Tampode yang diduga over lapping.
Salah satu pemuda Desa Salama yakni Saharudin menilai adanya ketidak cocokan pada tubuh Desa Salama sehingga dampaknya berimbas pada masyarakat, jangan karena ketidak cocokan kalian korbankan masyarakat sendiri.
Beberapa bulan ini ia melihat BPD tidak berperan aktif ketika ada bantuan yang akan disalurkan kepada masyarakat. Sedangkan sejatinya peran dari BPD yakni mengawasi segala bentuk kinerja desa bahkan BPD diberi tugas untuk menyalurkan Aspirasi masyarakat ketika ada keresahan.
Maka dari itu, Saharudin mendesak kepada pihak Bupati Manggarai ataupun stakeholder yang menaungi desa agar mengambil sikap tegas secara komperehensif. Karna hal ini akan menjadi bumerang untuk masyarakat dan tidak menutup kemungkinan ini bisa terjadi kecemburuan sosial secara horizontal.
Melihat keganjalan tersebut, Saharudin menyayangkan pemimpin ataupun stakeholder yang masih mengagungkan sikap arogansi serta nepotisme.
"Rupanya intrik warisan Order Baru masih menjalar pada tubuh desa salama terbukti bahwa dugaan pembagian sapi pada dusun tampode menuai kontraversi pada masyarakat. Sangat ironis ketika masih ada pemimpin ataupun stakeholder yang selalu mengedepankan sikap arogansi dan nepotismenya," ujarnya, Senin (28/12/20)
Ia juga menantang Pemerintah Desa Salama dalam hal verifikasi kelayakan masyarakat yang menerima bantuan dan menganggap kinerja aparat desa sudah keluar dari orientasinya.
"Melihat kronologis dilapangan saya selaku putra Desa Salama menantang Pemerintah Desa Salama untuk memverifikasi kelayakan masyarakat yang menerima bantuan tersebut. Perlu kiranya pihak Bupati untuk mengevaluasi seluruh kinerja aparat desa karena dianggap telah lalai menjalankan tugasnya bahkan sudah kehilangan orentasinya," tegasnya
(Wiwi)
