JAKARTA, KNEWS,- Halte TransJakarta (TransJ) Bundaran Hotel Indonesia (HI) menyisakan puing-puing usai dibakar massa pada demonstrasi tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Kamis (08/10/2020)
Halte TransJ Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2020) sekitar pukul 06.43 WIB, tampak halte tinggal kerangka dan tiang-tiang penyangga. Sedangkan dinding halte tersebut sudah dicopot.
Bekas kebakaran seperti arang plastik dan beberapa besi potongan pagar halte masih tampak berserakan di sekitar lokasi. Ada beberapa sapu dan kaleng cat ditumpuk di satu tempat.
Adapun atap pada bagian tengah halte masih terpasang. Namun di sisi kanan dan kiri atapnya hangus terbakar. Televisi monitor yang biasa digunakan untuk melihat jadwal keberangkatan juga tak tampak, hanya menyisakan kerangka saja.
Sementara itu, pintu masuk atau akses dari Halte TransJ menuju MRT Bundaran HI tampak ditutupi pagar besi. Tidak terlihat ada Bus TransJ yang melintas di koridor ini. Menurut informasi dari petugas di lokasi, koridor yang melewati Halte Bundaran HI belum beroperasi.
Tak ada aparat kepolisian ataupun TNI yang berjaga di sekitar lokasi. Namun, arus lalu lintas terpantau lancar. Sejumlah warga juga tampak beraktivitas seperti biasa. Beberapa di antaranya ada yang bersepeda.
Diketahui, aksi unjuk rasa menolak omnibus law UU Cipta Kerja berujung ricuh pada Kamis (8/10) kemarin. Polisi memastikan para pendemo yang menimbulkan kericuhan bukan dari kelompok buruh maupun mahasiswa.
"Sebelum demo kita lakukan razia dan memang mereka ini bukan orang-orang yang mau demo, bukan orang-orang yang buruh maupun mahasiswa. Mereka ini orang-orang yang memang anarko, pengangguran semua, orang-orang jalanan itu yang kita temukan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di kutip DetikNews, Kamis (8/10/2020).
Sejumlah petugas TransJ memeriksa kondisi halte. Satpam pun tampak berjaga di sekitar halte.
(Ril/Akila)