KNEWS, MAKASSAR - Studi Al-Qur'an Intensif (SAINS) kembali dilaksanakan oleh Tim SAINS dan Subdirektorat Koordinasi Perkuliahan Bersama (SKPB) Universitas Hasanuddin Makassar.
Kegiatan yang mengusung tema "Menjadi Pemuda yang Aktif, Kreatif, dan Inovatif dengan Al-Qur'an" tersebut diikuti 3.834 mahasiswa Muslim dan Muslimah pada semester awal 2022 dari 13 Fakultas.
Kali ini SAINS diadakan di Masjid Ikhtiar Kampus Unhas yang sebelumnya terlaksana dua tahun secara daring.
Acara tersebut dihadiri oleh seluruh Mahasiswa Praktikan SAINS yang memprogramkan Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Asisten SAINS serta dosen Unhas.
SAINS ini merupakan program belajar Al-Qur'an terbesar bagi Mahasiswa Unhas yang terlaksana setiap tahunnya dan demi menunjang kegiatan ini, diadakan SAINS Kelas Besar (SKB) dan Asistensi Umum.
SKB bertujuan untuk mendapatkan pengarahan dan motivasi langsung dari dosen PAI terkait pentingnya program SAINS dan membentuk kelompok SAINS serta pembagian Asisten (pengajar). Hal tersebut disampaikan oleh Agung Indrawan selaku Koordinator Tim SAINS
"Harapannya mahasiswa Unhas bisa menjadi mahasiswa yang tidak hanya berorientasi dunia namun juga bisa unggul dan memiliki kecerdasan dengan Al-Qur'an," ujar Agung sapaan akrabnya.
Agung berharap agar adik-adik praktikan SAINS dapat mengikuti kegiatan SAINS dengan baik agar kualitas bacaan Al-Qur'an dan pemahaman terkait teori ilmu tajwid meningkat.
"Harapan kami kepada adik-adik praktikan SAINS agar adik-adik dapat mengikuti kegiatan SAINS dengan baik supaya kualitas bacaan Al-Qur'an dan pemahaman adik-adik terkait teori ilmu tajwid meningkat," jelasnya.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rahmatullah Jafar selaku Kepala SKPB Unhas yang menyampaikan bahwa SAINS merupakan kegiatan yang bukan hanya orientasi duniawi tetapi juga beriorientasi akhirat.
"SAINS sesuatu yang bisa mengantar kita untuk lebih lanjut memahami firman Allah dimana itu penting sebagai dasar untuk kita melakukan ibadah dan muamalah," ungkapnya.
Hadir pula Ahmad Mujahid selaku dosen PAI sekaligus menjadi pemateri yang menyampaikan kepada mahasiswa bahwa problematika pemuda saat ini tidak mengenal Agama Allah, Rasul, dan Ulama. Mereka terjebak dalam langkah setan dan tenggelam dalam dunia yang tak senonoh.
"Dipergunakan masa mudanya agar pada masa tuanya bersinar," ucapnya.