“Saya bukan malaikat. Tetapi kalau kawan-kawan mengajak saya berjuang, ayo kita bersama-sama. Mau berjuang ke mana, ayo. Jangan ragu. Yang penting jangan merusak,” ujar Noel di hadapan ratusan karyawan Indofarma yang hadir dalam acara tersebut. Pernyataan tersebut merupakan respon terhadap keluhan karyawan yang sudah lama tidak menerima gaji penuh.
Salah seorang karyawan mengungkapkan rasa frustrasinya, mengatakan bahwa anak dan istri mereka tidak bisa makan dengan layak dan bahkan ada anak mereka yang membutuhkan biaya sekolah. “Anak-istri kami tidak makan, ada anak kami butuh sekolah,” ujar salah satu karyawan yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Acara yang digelar bukan dengan sambutan resmi, tetapi langsung pada inti permasalahan, memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyampaikan keluhan mereka. Ketua Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati, berharap agar tunggakan gaji karyawan Indofarma yang diperkirakan mencapai Rp 95 miliar segera diselesaikan. Selain itu, Meida juga meminta perlindungan agar tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di tengah kesulitan finansial perusahaan.
Wamenaker Noel berkomitmen untuk mencegah PHK di perusahaan tersebut. “Jika kita bisa menjembatani masalah Sritex, maka seharusnya kita juga bisa menyelesaikan masalah Indofarma. Oleh karena itu mari kita berjuang bersama-sama,” tegasnya. Noel menekankan pentingnya kerja sama antara pekerja dan pemerintah dalam menyelesaikan masalah perusahaan yang sudah menghadapi kesulitan likuiditas dan hukum.
Namun, Wamenaker Noel juga mengingatkan bahwa dia tidak bisa memberikan janji-janji manis yang tidak sesuai dengan kewenangannya. "Saya bukan malaikat. Saya pun tak bisa berjanji untuk hal yang di luar wewenang. Tapi kalau mau bersama, ayo," katanya, yang kemudian mengajak karyawan untuk membuat video bersama untuk menyampaikan harapan mereka kepada pemerintah.
Seperti diketahui, PT Indofarma Tbk, yang didirikan pada 11 Juli 1918, menghadapi masalah keuangan serius. Anak perusahaannya, PT Indofarma Global Medika (IGM), juga menghadapi kesulitan yang sama. Indofarma kini terjerat masalah likuiditas, dengan utang yang menggunung dan gaji tertunggak. Sebagai langkah penyelamatan, pemerintah berencana untuk menjual aset-aset perusahaan secara bertahap untuk membayar gaji karyawan yang terutang.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, juga menyatakan pada 2 September 2024 bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk menuntaskan masalah tunggakan gaji Indofarma dan memastikan kesejahteraan karyawan menjadi prioritas. Pemerintah berharap dapat memberikan solusi yang baik demi kelangsungan hidup perusahaan dan hak-hak karyawan.
0 Comments