Jumat, 11 Desember 2020

Menuju 2021, Wakabid Politik GMNI Bantaeng Titip PR Untuk Bupati


BANTAENG, KNEWS - Pilkada Bantaeng tahun 2018 memenangkan pasangan Ilham Syah dan H. Sahabudddin sebagai bupati dan wakil bupati terpilih kabupaten Bantaeng, yang diketahui mempunyai 3 program unggulan salah satunya "Menjamin Ketersediaan Pupuk dan Asuransi Pertanian".

Memasuki tahun ketiga kepemimpinannya sejak dilantik (26/09/2018), ketersediaan pupuk masih menjadi tanda tanya besar khususnya bagi masyarakat yang berkecimpun menjadi petani.

Wakabid Politik GMNI Bantaeng yang juga pemuda Kecamatan Eremerasa angkat bicara terkait hal ini yang menurutnya adalah pekerjaan rumah yang mendasar bagi pemda Bantaeng tahun 2021.

"Ketersediaan pupuk adalah janji kampanye pak bupati dengan kata menjamin, kalau di kabupaten lain langkah maka di Bantaeng tidak ada alasan untuk itu karena orang nomor satu kita telah menjaminnya saat dia berkampanye sebagai calon Bupati Tahun 2018" Ucap Suardi Sahir Wakabid Politik GMNI Bantaeng disebuah Warkop di Makassar, Jumat (11/12/2020). 

Dia yang juga Eks Ketua HPMB Komisariat Unismuh Makassar ini, menambahkan bahwa hingga akhir tahun 2020 ini pupuk masih menjadi kisruh sosial terkhusus dikalangan petani, maka 2021 bupati harus menemukan solusi guna mengamankan nama baiknya.

"Bahasa sederhananya janji adalah utang, dan utang harus dibayar. Hingga akhir tahun 2020 ini pupuk masih menjadi kisruh sosial bagi masyarakat petani, maka saya tegaskan ini menjadi pekerjaan rumah mendasar pak bupati menuju 2021 untuk mengamankan nama baiknya" Tambah Suardi Sahir yang akrab disapa Chua'.

Perlu diketahui juga bahwa juli 2020 Menteri Pertanian SYL bersama rombongan pernah berkunjung ke kabupaten berjuluk Buttatoa ini dengan membawa beberapa bantuan sejumlah 13 M yang salah satu diantaranya berupa pupuk.

"Jadi wajar masyarakat tidak menerima alasan lagi kalau pupuk langkah dan mahal di Bantaeng, sudah merupakan janji kampanye dan dibantu pak menteri pertanian lagi, maka besar harapan saya 2021 pupuk tak lagi jadi soal mendasar untuk petani kita, dilain sisi guna menghindarkan bupati kita dari spekulasi miring misalkan ingkar janji" Tutupnya dengan sebuah pengharapan

(Wiwi)

Sebelumnya
Selanjutnya