Pertarungan Menarik, Beberapa Mantan Kepala Daerah di Sultra Berebut Ke Senayan

KNEWS, KENDARI - Pileg 2019 kali ini dari dapil Sulawesi Tenggara (Sultra), bakal tersaji "pertarungan menarik" dalam perebutan kursi menuju senayan. Sebab, selain beberapa incumbent yang memastikan kembali bertarung, seperti Umar Arsal dan Ridwan Bae, beberapa kepala daerah juga ikut maju. Mereka adalah mantan Plt Gubernur Sultra HM Saleh Lasata, mantan Bupati Kolaka Utara (Kolut) yang juga calon gubernur, Rusda Mahmud.

Kemudian, ada lagi mantan Bupati Wakatobi yang juga cawagub Sultra, Ir Hugua dan mantan Bupati Buton yang juga cawagub Sultra, LM Sjafei Kahar. Keempat tokoh tersebut mendaftar caleg DPR RI lewat kendaraan politik berbeda. HM Saleh Lasata maju lewat PBB, Rusda Mahmud lewat Demokrat, Ir Hugua gunakan PDIP, dan LM Sjafei Kahar melalui PPP.

Majunya HM Saleh Lasata dalam perebutan kursi senayan diungkapkan Ketua Bappilu DPW PBB Sultra, Ruksanan. Kata dia, mantan bupati Muna sudah didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Setelah kami kirim ke DPP nama-nama yang diusulkan DPW PBB, beliau (Saleh Lasata, red) mendapat nomor urut 1,” kata Ruksanan.

Dirinya yakin, PBB Sultra bisa mendapatkan satu kursi DPR RI. Sebab, ketokohan Saleh Lasata sudah tidak diragukan lagi. Ditambah lagi, sudah terbukti berprestasi selama memimpin Sultra. “Pak Saleh Lasata terukur kapasitas dan kapabilitasnya. Sehingga kami bersyukur punya tokoh seperti dirinya,” jelasnya.

Ruksanan semakin percaya diri bisa meraih 1 kursi, karena selain mantan Wagub Sultra, juga ada tokoh lain yang tak kalah hebat untuk mendampinginya. Mereka adalah mantan Wakil Wali Kota Baubau Wa Ode Maasra Manarfa, mantan anggota DPD RI Muliati Saiman, KH. Jakri Nabu, Dra. Hj. Mardiana Muhtar, dan Ir. Dinamis Yunus Makajareng. “Mereka adalah orang-orang terpilih yang tidak diragukan lagi ketokohannya. Makanya, kami optimis bisa dapat satu kursi DPR RI,” yakinnya.
Ikut bertarungnya mantan Bupati Buton, LM Sjafei Kahar di DPR RI dibenarkan Ketua DPW PPP, Rasyid Syawal. Dia menegaskan, Sjafei Kahar telah resmi didaftarkan ke KPU menggunakan kendaraan politik PPP. “Namanya (Sjafei Kahar,red), masuk dalam enam bacaleg DPR RI yang akan bertarung melalui PPP. Beliau memang sudah jadi kader PPP,” ungkap Rasyid Syawal. Anggota DPRD Sultra ini sangat yakin ketokohan Sjafei Kahar bisa mendongkrak perolehan suara PPP di Pilcaleg 2019 nanti. “Sjafei Kahar adalah salah satu tokoh terbaik Sultra. Dia juga baru saja bertarung di pilgub, sehingga pasti masih diingat masyarakat Sultra. Kami target satu kursi untuk DPR RI,” optimisnya.


Sementara itu, mantan Bupati Wakatobi dua periode, Ir Hugua sudah jauh hari menegaskan kesiapannya maju bertarung di DPR RI. Sebagai ketua partai, dirinya optimis bisa mendapat satu kursi di DPR RI. “Kami sudah daftar di KPU. Mudah-muadahan tidak ada kendala dan sebenarnya kami bidik dua kursi, tapi kalaupun tidak sampai, minimal satu kursi,” katanya. Hugua maju lewat PDIP nomor urut 1. Bersamanya, ada Erwin Usman, Nirna Nahmudin, Fajar Lase, Oheo Sinapoy dan Magdalena Blegur.

Sekretaris PDIP Sultra, Agus Sana’a menambahkan, pihaknya optimis bisa memperoleh satu kursi di DPR RI. “Targetnya dua kursi, minimal satu kursi,” ujarnya. Dia juga membenarkan kalau Ketua DPD PDIP Sultra, Ir Hugua maju bertarung. “Iya, beliau (Hugua,red) nomor urut 1,” jelasnya.
Majunya Rusda Mahmud sebagai calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI disampaikan Koordinator Wilayah Indonesia Timur DPP Demokrat, Umar Arsal. Kata dia, keikutsertaan mantan Bupati Kolaka Utara dua periode mendongkrak perolehan suara partai berlambang Mercy ini. “Kami optimis bisa melakukan yang terbaik di Pilcaleg nanti,” ujarnya.

Rusda Mahmud mendapat nomor urut 2, sedangkan nomor urut 1 tetap dipegang Umar Arsal selaku in cumbent. Adapun bakal caleg lainnya adalah Lusia Rosa Parapak, Waode Zainab ZT, Muhammad Arif dan Nisvan S De Silva. Banyaknya tokoh Sultra dan mantan kepala daerah berebut kursi DPR membuat persaingan semakin ketat.

Ketua DPD Demokrat Sultra, Muh Endang membenarkan kalau Rusda Mahmud ikut bertarung di DPR RI. “Pak SBY yang minta agar Pak Rusda dicalonkan di DPR RI,” jelasnya. Rusda Mahmud juga membenarkan kalau dirinya maju di DPR RI. Mantan Bupati Kolaka Utara ini optimis bisa lolos ke senayan. “Sudah didafarkan di KPU,” katanya.

Pengamat Politik Sultra, Dr. Bahtiar menilai tidak ada yang akan menjadi calon favorit. Sebab, hitung-hitungan di atas kertas tingkat keerpilihan mereka tetap tinggi. Pasalnya, masih segar dalam ingatan masyarakat karena belum lama menjabat atau baru saja maju pilkada. “Peluang mereka untuk lolos terbuka. Yang penting kantong-kantong pemilih tetap dirawat,” kata Bahtiar.

Dia menambahkan, majunya para mantan kepala daerah serta mantan cakada menjadi bukti bahwa hastart politik mereka maish kuat. “Ini akan menarik untuk ditunggu,” ujarnya. Namun demikian, lanjut dia, untuk mantan cakada yang telah memperoleh suara di Pilgub, tidak bisa diklaim sebagai modal dasar yang akan digunakan di Pilcaleg. “Di pilgub terkonsentrasi pilihan masarakat ada tiga paslon. Sedangkan di pilcaeg ini, ada 16 parpol yang punya kepentingan dan banyak caleg. Sehingga, sudah pasti suara akan terbagi. Jadi, saya menilai persaingan akan ketat,” ungkapnya.

Disamping itu, incumbent yang saat ini menjabat tentu memiliki peluang yang besar untuk terpilih kembali. Pasalnya, mereka sudah memiliki konstituen dan mereka pasti merawatnya. Mantan Dekan Fisip UHO ini menilai, 50 persen incumbent berpeluang karena sudah memiliki kantong suara sendiri. “Tapi secara umum, semua punya peluang sama lolos ke senayan,” imbuhnya.(*)