Penerapan Model Project Based Learning di SMK
KNEWS, LUWU - Selain institusi atau lembaga pendidikan seharusnya sudah menjadi tempat dasar training bagi siswa-siswi yang ada didalamnya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah dengan tujuan menciptakan alumni yang siap pakai dan seharusnya menjadi orientasi utama dalam dunia kejuruan, seperti yang dikatakan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional.
Pengembangan kemampuan dan watak dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didiknya untuk bekerja. Hal ini dikarenakan sasaran ataupun target utama SDM lahiran dari SMK merupakan DU/DI (Dunia Usaha/Dunia Industri).
Bukan tidak mungkin persiapan siswa harus sebisa mungkin handal dan kompeten dibidangnya, oleh karena itu sekolah kejuruan seharusnya jelih dalam menerapkan model dan terapan pembelajaran yang sesuai dengan visi misinya.
Salah satu model pembelajaran yang dianggap efektif digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekolah saat ini adalah Project Based Learning. Model ini merupakan model pembelajaran yang didalamnya terdapat 6 fase/sintak atau biasa disebut dengan langkah, mulai dari perencanaan, desain produk, jadwal dan pembagian kelompok, proses pengerjaan, evaluasi atau penilaian, dan terakhir adalah mengajak siswa untuk menemukan temuan baru dari hasil produk yang telah ditemukan.
Pada model pembelajaran ini siswa diarahkan agar bekerja secara berkelompok dengan mendesain produk yang akan dibuat, selain melatih skill atau keterampilan siswa dalam penerapan model ini banyak karakter siswa akan bermunculan, diantaranya tanggung jawab, disiplin dan kepemimpinan.
Arman Amrullah, S.Pd yang merupakan Guru SMK Negeri 1 Luwu Timur dan pernah mendapatkan juara 2 Karya Tulis Ilmiah tingkat Provinsi baru-baru ini, dan juga ditingkat kabupaten mendapat juara 2 tentang Inovasi Teknologi Tepat Guna, berpendapat bahwa penerapan model Project Based Learning cocok diterapkan di sekolah kejuruan apalagi diera modern seperti sekarang ini, harapannya agar kelak siswa yang lahir dari dunia kejuruan benar-benar handal terkhusus pada bidang yang diampuh, bukan sebaliknya, karena sudah dibekali soft skill dan hard kill yang memang benar-benar siap untuk menghadapi dunia usaha dan dunia industri. Contohnya siswa itu harus benar-benar paham tentang K3.
K3 ini merupakan salah satu mata pelajaran yamg ada di SMK yang relevan dengan dunia kerja. Pada mata pelajaran ini beberapa simbol dan aturan K3 seharusnya dipahami sebelum melakukan aktivitas di dunia usaha dan dunia industri nantinya. Hal ini tidak terlepas dari bagaimana proses yang dilakukan di sekolah sehingga sangat penting bagi siswa untuk mengetahuinya, bukan hanya lewat teori saja tetapi juga lewat prakteknya bahkan hasil produknya, sehingga nantinya ketika siswa tamat dan menghadapi dunia nyata sudah tidak lagi kaku menghadapinya terutama yang masuk di perusahaan. Semua ini bisa diterapkan melalui model Project Based Learning atau proses pembelajaran berbasis proyek.