Kegiatan ini dihadiri oleh 35 pimpinan daerah pemuda muhammadiyah (PDPM) se-Jawa tengah. Momentum ini sekaligus untuk konsolidasi dan memastikan kesiapan tuan rumah muktamar pemuda muhammadiyah yang akan di gelar di Semarang - Jawa Tengah pada 24 - 28 November 2018.
Andi Fajar Asti dalam penyampaian pandangan visi dan misi sebagai kandidat ketua umum PPPM mengatakan bahwa akan membawa pemuda muhammadiyah yang lebih progresif transformatif.
Andi Fajar yang pernah mengenyam pendidikan magister di Universitas Gadjah Mada menegaskan bahwa program pemuda yang progresif transformatif itu mendorong budaya emansipatoris kader dengan semangat persatuan.
Paling tidak secara internal, saya akan melakukan perbaikan budaya dan sistem kepemimpinan kolektif kolegial. Dimana kader sebagai pemuda produktif dengan segala talenta, kompetensi dan gagasan yang berfariasi harus didorong agar memberi kontribusi bagi persyarikatan, ummat dan bangsa secara aktif.
Pemuda Muhammadiyah dengan ciri organisasi moderen tentu memiliki tingkat moderasi yang tinggi. Sehingga perbedaan pemikiran dan aksi harus didorong sebagai sebuah keunggulan organisasi. Moderasi organisasi cirinya adalah tidak membatasi langkah kader dan malah sebaliknya menebar kader bisa berada dimana-mana untuk menegakkan dakwah dan mengambil peran-peran kebangsaan.
Secara eksternal, pemuda muhammadiyah sangat strategis untuk menjadi champion diwilayah pendidikan, ekonomi dan politik. Dengan jaringan yang luas dan mengakar sampai pada level ranting adalah modal besar untuk mewujudkan kontribusi kader sebagai champion penggerak ekonomi, champion penegak demokrasi politik, dan champion perbaikan sumber daya manusia.
Dengan demikian, peran pemuda muhammadiyah dalam membangun optimisme kemajuan bangsa untuk menjadi bangsa yang unggul akan mengalami percepatan dan muaraanya pada kesejahteraan dan kedaulatan bangsa.
Sebagai informasi bahwa Kandidat ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Andi Fajar Asti adalah mahasiswa Pascasarjana yang sementara proses penyelesaian studi Doktor di Universitas Negeri Jakarta dan Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Daerah dan Kepulauan Seluruh Indonesia (Aspeksindo).