SINJAI, KNEWS - Pasca melakukan aksi yang diinisiasi oleh Aliansi Masyarakat Tellulimpoe dengan menuntut Kepala Puskesmas Mannanti dan Kepala Puskesmas Lappae turun dari jabatannya karena dianggap tidak mampu memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dijawab oleh kedua Kepala Puskesmas itu, bahwa pihaknya telah melakukan langkah pencegahan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kecamatan Tellulimpoe.
Untuk Puskesmas Mannanti, Kepala Puskesmas Mannanti, Mukhtar M. menyampaikan beberapa kegiatan yang telah dilakukannya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, diantaranya :
1. Membuat posko diperbatasan Desa Pattongko untuk memeriksa semua warga yang melintas guna mendeteksi secara dini adanya tanda dan gejala virus corona.
2. Melakukan sosialisasi ditempat umum yakni Aula Kantor Camat, di masjid dan pasar, serta melakukan penyemprotan disinfektan.
3. Membuat kebijakan untuk membatasi pembesuk di Puskesmas Mannanti dan menerapkan protokol kesehatan.
Sedang untuk penanganan Covid-19 dikatakan oleh Kepala Puskesmas Mannanti bahwa telah melakukan beberapa kegiatan yakni :
1. Jika mendapatkan warga yang positif maka akan melakukan kontak tracking oleh petugas surveylens yang telah dibentuk
2. Berkoordinasi dengan Camat dsn Lurah serta Pemerintah Desa untuk membuat rumah isolasi di Desa masing-masing.
Dan untuk tanggung jawab, Kepala Puskesmas Mannanti, Mukhtar mengatakan bahwa ia termasuk dalam gugus tugas kecamatan yang melaksanakan kordinasi dalam pelaksanaan protokoler kesehatan.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Lappae, Haerul Baria juga menjawab keresahan masyarakat terkait langkah yang dilakukan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, diantaranya :
1. Melakukan kegiatan deteksi dini di Desa Samaturue sambil memberikan edukasi kepada masyarakat
2. Melakukan penyuluhan tentang Covid-19 kepada pasien dan staf di Puskesmas
3. Melakukan sosialisasi keliling menggunakan ambulance
4. Kerjasama dengan PMI dan Pemerintah Desa melakukan penyemprotan disinfektan
5. Pembagian masker di wilayah PKM baik di posko maupun di pasar.
6. Sosialisasi di pasar mengenai pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
7. Melakukan tracking, edukasi, dan sosialisasi kepada masyarakat yang pernah kontak dengan pasien yang positif Covid-19.
8. Penjemputan ke warga yang terkonfirmasi untuk swab
9. Mendampingi tim surveylens dalam melakukan kegiatannya seperti kunjungan untuk pendatang luar daerah
10. Pemantauan kegiatan deteksi dini, pemantauan kontak Covid-19, pelacakan kasus erat kontak Covid-19, dan kegiatan lainnya yang dibiayai dana BOK 2020 di Puskesmas Lappae. (Red/Pensa)