OPINI, KNEWS - Pengertian tentang pariwisata mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Namun, pada hakekatnya, pengertian pariwisata adalah suatu bentuk wisata yang bertanggungjawab terhadap kearifan lokan dan kelestarian area yang masih alami (natural area), memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat setempat. Atas dasar pengertian ini, bentuk pariwisata pada dasarnya merupakan bentuk gerakan konservasi yang dilakukan oleh penduduk dunia.
Melihat ketidakseimbangan populasi manusia dan potensi yang menunjang kreatifitas. Sumber daya alam atau kearifan lokal yang melimpah itu sendiri tidak akan menjamin kesejahteraan bagi masyarakat sekitarnya, apabila masih belum bisa diimbangi dengan populasi manusia yang sadar dengan potensi, kreatifitas, dan inovatif dalam pengembangan potensi yang ada di sekitar nya.
Salah satu Kabupaten di Sulawesi Selatan yang memiliki banyak potensi wisata alam adalah Kabupaten sinjai yang wilayah nya terdiri dari pesisir dan pegunungan yang menjulang tinggi yang menjadikan kabupaten sinjai sebagai salah satu kabupaten yang berpotensi besar untuk dijadikan tujuan wisata baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Tujuan wisata atau tempat wisata yang paling terkenal di kabupaten sinjai antaranya taman hutan raya abdul latief di Kecamatan Sinjai Borong, hutan mangrove tongke-tongke di Kecamatan Sinjai Timur, batu pake gojeng di Kecamatan Sinjai Utara, air terjun lembang saukang di Kecamatan Tellulimpoe, wisata kampung galung di Kecamatan Sinjai Barat, wisata pulau larea rea antara lain, pulau larea-rea dan wisata wenyelam di Pulau Kanalo di Kecamatan Pulau Sembilan, air terjun baruttung di Mecamatan Sinjai Selatan dan potensi lainnya yang belum dikembangkan.
Jika melihat dari kacamata kita pengklasifikasian wisata maka yang terlihat bahwa wisata alamlah yang mendominasi dengan segelintir wilayah pesisir dan pegunungan. Dari beberapa tempat wisata di Kabupaten Sinjai yang disebutkan di atas dapat diidentifikasi bahwa objek wisata yang mendominasi berupa objek wisata di wilayah pesisir.
Wilayah bagian pesisir di Kabupaten Sinjai adalah wilayah utara, sedangkan wilayah selatan berupa bagian pegunungan. Bagian di wilayah pesisir sinjai, maka secara tidak langsung hal ini turut membantu kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sinjai di wilayah pesisir. Selain petani dan nelayan, masyarakat pesisir Kabupaten Sinjai juga dapat meningkatkan perekonomian di sekitar tempat wisata dengan berdagang hasil tangkap nya ataupun jasa penyebrangan. Lalu bagaimana dengan masyarakat di wilayah bagian selatan yang wilayahnya pegunungan hijau yang masih asri?
Mata pencaharian masyarakat bagian selatan yang paling utama adalah bertani dan berkebun. Tembakau, cengkeh, coklat, porang, dan padi menjadi komoditas utama pertanian di bagian wilayah selatan Kabupaten Sinjai. Perbedaan masyarakat di kabupaten sinjai bagian selatan dan utara adalah keberadaan tempat wisata yang juga dapat menjadi lahan peningkatan perekonomian bagi masyarakat.
Mengembangkan industri pariwisata di Kabupaten Sinjai sangat dimungkinkan, karena begitu banyaknya potensi yang dapat dikembangkan di kabupaten sinjai. Mulai dari keindahan alam yang beragam, peninggalan sejarah yang menarik, dan keunikan budaya yang dapat dikembangkan dan dijadikan sebagai obyek wisata.
Dan menetapkan suatu wilayah atau kearifan lokal sebagai obyek wisata bukan hanya meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya, tetapi juga sebagai bentuk upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan kearifan lokal tersebut, terlebih berupa peninggalan sejarah yang merupakan aset bangsa.
Karena itulah, menurut saya sudah saatnya pemda kabupaten sinjai menggencarkan sosialisasi dan edukasi pariwisata ini kepada masyarakat dan anak muda atau pelajar.
Khususnya anak muda atau pelajar nampaknya perlu diberikan perhatian khusus. Karena banyak anak muda atau pelajar sekarang yang dalam konsep kepariwisataan hanya menjadi konsumen. Dengan kata lain cuma datang jalan-jalan, kemudian foto-foto dan repost. Alangkah lebih bagusnya jika ada manfaat dan esensi baik itu secara ekonomi maupun keilmuan yang mereka dapat dari dinasty wisata.
Penulis : Andi Badrudthamam Ar Rasyid
Jurusan Fakultas ilmu dan hukum UMI Makassar
*Tulisan tanggung jawab penuh penulis*
0 Comments