![]() |
Untuk memobilisasi material SuperSUN, petugas PLN harus menyebrang laut dan memakan waktu satu jam untuk sampai di Dusun Lamiko-miko, Kabupaten Luwu Utara. |
KNEWSCOID, Palopo – PT PLN (Persero) menghadapi tantangan besar dalam memasok listrik ke wilayah terluar Indonesia, termasuk ke Dusun Lamiko-miko di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Untuk memobilisasi material SuperSUN, petugas PLN harus menyeberangi laut selama satu jam menggunakan perahu kecil, atau yang dikenal dengan sebutan katinting, dari dermaga Desa Waelawi.
Dusun Lamiko-miko merupakan salah satu wilayah pesisir yang terletak di tepi Teluk Bone, dengan akses yang terbatas dan sulit dijangkau. Dalam upayanya menghadirkan listrik ke daerah tersebut, PLN memasang 36 unit mikro pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dikombinasikan dengan sistem penyimpanan energi (energy storage), dikenal sebagai SuperSUN. Langkah ini memberikan akses listrik 24 jam bagi warga setempat.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, mengungkapkan bahwa proses pengiriman material SuperSUN bukanlah hal yang mudah. "Tim kami harus menempuh perjalanan laut selama satu jam menggunakan perahu katinting untuk mengangkut material menuju Dusun Lamiko-miko," ujar Budiono. Meskipun menghadapi kendala geografis, PLN berhasil memastikan bahwa masyarakat di daerah tersebut kini dapat menikmati listrik sepanjang hari.
Keberadaan listrik PLN sangat vital bagi masyarakat pesisir yang mayoritas bekerja sebagai nelayan. Dengan adanya listrik, warga Dusun Lamiko-miko tidak lagi harus menyeberangi laut ke Malangke hanya untuk membeli kebutuhan es batu dan barang sehari-hari. Warga kini bisa menyimpan hasil tangkapan mereka dengan lebih baik menggunakan kulkas dan membuka peluang usaha baru.
Budiono juga menjelaskan bahwa inovasi SuperSUN merupakan karya anak bangsa yang juga pegawai PLN. SuperSUN menggabungkan panel surya dengan sistem penyimpanan energi (Battery Energy Storage System/BESS), serta dilengkapi dengan kWh meter alternatif daya mulai dari 450 VA hingga 1300 VA. Selain itu, pelanggan dapat memonitor penggunaan listrik melalui aplikasi smartphone, memberikan kemudahan dalam pemantauan konsumsi energi.
Hingga September 2024, Rasio Elektrifikasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 99,99%, menunjukkan komitmen PLN dalam menghadirkan akses listrik yang berkeadilan. PLN terus berupaya memberikan solusi inovatif seperti SuperSUN untuk wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, termasuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Melalui proyek ini, PLN juga menunjukkan komitmennya terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), yang mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil. Masyarakat pun diimbau untuk menjaga dan merawat aset listrik agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang.
0 Comments