Vietnam siap menghadapi tantangan besar melawan Indonesia di laga kedua Grup B ASEAN Mitsubishi Electric Cup™ 2024. |
Laga ini merupakan pertemuan keempat antara kedua tim tahun ini, di mana Indonesia menang di tiga laga sebelumnya, termasuk dua kali di Kualifikasi Piala Dunia FIFA. "Indonesia adalah rival yang sulit, tapi kami punya motivasi besar untuk menang," ujar Tien Linh. "Kami pernah mengalahkan mereka di semifinal 2022, dan sekarang saatnya mengulang itu."
Kemenangan atas Laos menjadi awal yang menjanjikan bagi Vietnam, yang ingin menutup tahun dengan gelar juara. Namun, pertandingan melawan Indonesia dianggap sebagai ujian sesungguhnya. "Semangat juang mereka luar biasa, meskipun mereka membawa banyak pemain muda," puji Tien Linh.
Vietnam memiliki kepercayaan diri tinggi bermain di kandang. Untuk pertama kalinya, mereka akan berlaga di Stadion Viet Tri, Phu Tho, yang dipadati pendukung lokal. "Atmosfer di stadion ini akan memberi kami energi tambahan," kata Tien Linh.
Sementara Indonesia tampil gemilang di kualifikasi Piala Dunia dengan kemenangan bersejarah atas Arab Saudi, Vietnam justru kesulitan sepanjang tahun. Meski begitu, turnamen ini dianggap sebagai titik balik. "Kompetisi ini adalah puncak sepak bola Asia Tenggara, dan kami ingin mengembalikan kejayaan kami," tegas Tien Linh.
Vietnam mengandalkan skuad campuran antara pemain muda potensial dan pemain senior berpengalaman. Nama-nama seperti Khuat Van Khang dan Bui Hoang Viet Anh akan melengkapi peran pemain senior seperti Nguyen Quang Hai dan Do Duy Manh. "Tim ini memiliki semangat solidaritas yang kuat, itu kunci kesuksesan kami," tambah Tien Linh.
Di bawah asuhan pelatih baru Kim Sang-sik, Vietnam tetap mempertahankan formasi andalannya, 3-4-3, yang menjadi warisan Park Hang-seo. Namun, Kim diklaim membawa sentuhan berbeda yang dapat memberikan kejutan di turnamen ini. "Strategi Kim lebih detail, dan itu bisa jadi pembeda," ujar Tien Linh.
Tien Linh, pencetak 22 gol untuk timnas, akan menjadi tumpuan utama. Meski berambisi meraih Sepatu Emas, ia menegaskan trofi tim adalah prioritas utamanya. "Saya ingin gelar juara untuk bangsa. Itu lebih berharga dari penghargaan individu," katanya.
Vietnam menargetkan gelar ketiga setelah sukses di 2008 dan 2018. Laga melawan Indonesia, yang digadang-gadang sebagai salah satu favorit juara, akan menjadi batu loncatan penting untuk membuktikan bahwa The Golden Star Warriors masih menjadi kekuatan utama Asia Tenggara.
0 Comments