Rabu, 26 Agustus 2020

Dijanjikan Akan di Bangunkan Tower, Tokoh Masyarakat di Desa Turungan Baji Lahanya Sudah Siap

Ket : Ramli Tokoh Masyarakat Turungan Baji

SINJAI, KNEWS - Permasalahan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Sinjai khususnya di tiga Kecamatan yang masuk area 'blank spot' yakni  Sinjai Barat, Bulupoddo dan Tellulimpoe masih menjadi keluhan masyarakat utamanya dalam situasi Pandemi seperti saat ini yang menharuskan orang lebih banyak beraktivitas di rumah atau work from home. (26/08)

Ini juga yang membuat geram Koordinator Kabupaten Suara Indonesia, Arjuna Ginting yang menuding pemerintah kabupaten Sinjai hanya selalu memberi harapan palsu kepada masyarakat seperti yang dilansir Knews.co.id sebelumnya, Rabu (26/08/2020).

Hal itu kemudian langsung ditanggapi oleh Kadis Kominfo dan Persandian Kabupaten Sinjai, Irwan Suaib yang mengatakan bahwa Diskominfo tetap berkomitmen untuk bagaimana memperjuangkan dan berusaha supaya daerah-daerah di Sinjai yang masuk area blank spot akan di bangunkan tower oleh pihak ketiga.

"Mengenai kritikan dari Koordinator Kabupaten Suara Indonesia adalah hal yang wajar saja apalagi memang di daerahnya di Sinjai Barat masih bermasalah mengenai jaringan telekomunikasi tapi mudah-mudahan tahun depan di Desa Turungan Baji bisa dibangun tower telekomunikasi," ungkap Irwan Suaib Rabu (26/08/20).

Pernyataan tersebut langsung di respon positif oleh masyarakat khususnya masyarakat Desa Turungan Baji hal itu di sampaikan oleh Ramli salah satu tokoh masyarakat di Desa Turungan Baji bahwa siap menyediakan lahan jika pemerintah Kabupaten Sinjai ingin membangun tower di Desanya.

"Kami siap menyediakan lahannya jika pemerintah mau membangun tower di sini, masalahnya kami di pelosok sudah terlalu lama menderita masalah jaringan   pak, bayangkan sudah 75 tahun kita merdeka tapi kita harus naik gunung panjat pohon kalau butuh sinyal,"tutur Ramli kepada kepada Knews.co.id, Rabu (26/08/2020).

Dia juga menambahkan dampak masalah ini sangat dirasakan sekarang khususnya bagi anak didik yang harus belajar lewat Daring.

"Dampaknya terlebih sangat dirasakan sekarang utamanya anak sekolah banyak yang tidak bisa menerima pelajaran hanya karena tidak bisa online jangankan untuk membuka video, gambar pun harus menunggu lama," tutupnya

(Red/ISL)

Sebelumnya
Selanjutnya