Rabu, 30 September 2020

Ketum IWO: Stasiun TV Bisa Gulung Tikar


JAKARTA, KNEWS - Jodhi Yudono Ketum IWO ( Ikatan Wartawan Online) angkat bicara terkait stasiun tv. Selasa (29/09/20).

Melihat hal tersebut dirinya menilai stasiun tv akan gulung tikar keculai mereka akan melakukan pembenahan.

"Stasiun televisi bisa gulung tikar, kecuali mereka mau melakukan pembenahan dan terus merekrut sumber daya manusia (SDM) yang mampu membaca pesatnya laju teknologi agar tidak ketinggalan kereta," ujar Jodhi yang belakangan ini menyejukan suasana di tengah pandemi, melalui lagu-lagunya di sosial media youtube dan whatsapp.

"Permohonan uji materi ke Mahkamah Konstitusi yang diajjukan oleh pihak RCTI, iNews, idealmya harus memiliki dasar faktual yang jelas, karena jika mencermati tren teknologi sekarang ini, pelaku usaha di beberapa sektor usaha yang masih tidak antisipatif dengan terobosan teknologi yang semakin Advanced, mereka terancam akan gulung tikar, " tegasnya.

Hal ini sudah terjadi, salah satunya yang terjadi pada perusahaan angkutan umum, ketika hadir angkutan online seperti gojek dan grab, maka angkutan yang masih mempertahankan dengan pola operasional yang manual, otomatis akan merasakan dampak hadirmya angkutan dengan media berbasis internet, dan ini fakta sosial hari ini.

"Pengguna media angkutan online hanya tinggal klik, kendaraan sudah di depan rumah atau di depan kantor, tanpa perlu berjalan keluar lagi untuk menunggu dan bahkan mengantre hanya untuk menggunakan angkutan," ujar Jodhy

Senada dengan Jodhi, Ketua Bidang Hukum IWO, Sandy Nayoan, mengatakan, reformasi dan pergerakan teknologi internet yang semakin pesat ini sebenarnya sudah memjadi cita-cita luhur Pendiri Bangsa Indonesia yang termakstub di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat yang bernunyi

 "untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ," tuturnya. 

Artinya, pemerintah paska reformasi, serius dan up to date mengawal cita-cita Pendiri Bangsa.

 "Terbukti, jika sebelumnya hanya orang perkotaan yang memiliki kemampuan dan kecepatan mengakses informasi dan bertransaksi bisnis, kini dengan hadirmya teknologi internet, masyarakat pedesaan dapat mengakses imformasi dan melakukan pemgembangan sumber daya ekonomi yang ada di wilayah pedesaan, bahkan tren ini memanfaatkan hingga di pelosok Tanah Air," ujar Sandy Nayoan yang berprofesi sebagai Pengacara. 

Sandy menambahkan, tidak itu saja, hari ini masyarakat di seluruh Tanah Air dapat menggali, berekspresi serta mengembangkan potensi diri mereka melalui teknologi Internet, 

"Mau jadi aktor bisa, mau jadi penyanyi juga bisa, mau jadi pelawak bisa, mau jadi Presiden juga bisa," tambah Sandy Nayoan yang pernah meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Terbaik Piala Citra. 

"Jadi jika masyarakat semakin cerdas, maka akan berimplikasi pada kesejahteraannya," ujar Sandy yang juga Ketua Advokasi dan Hukum Pengurus Pusat Ikatan Wartawan Online (IWO)
menggantikan posisi DR. R. M. Ibnu Mazjah yang kini menjadi anggota Komisi Kejaksaan Republik Indonesia.

Jodhi Yudono menimpali, bahwa berdirinya IWO ini juga bukan tanpa konsep. 

"IWO berdiri karena membaca tren dan kultur masyarakat dewasa ini yang sudah tidak banyak lagi mengakses informasi melalui buku dan media cetak, juga media televisi, masyarakat lebih sering menggunakan perangkat handphone yang mudah dibawa-bawa, dan di kantongi, kan ga mungkin tenteng-tenteng televisi, faktanya kimi era efisiensi dan efektifitas," ucap Jodhy

Situasi pandemi dan PSBB seperti saat ini, akses internet sangatlah signifikan kontribusinya dan menentukan jalannya penyelenggaraan Negara ini. 

"Jadi menurut hemat saya, pelaku usaha atau masyarakat yang tidak update dengan perkembangan teknologi internet ini dan tidak mau menyesuaikan dengan kemajuan tekmologi, akan ketinggalan kereta dan gulung tikar, salah satu konsekuensinya, ibarat dulu warung, tertinggal dengan hadirnya super market, dan kini super marketpun harus bersaing dengan kekuatan jari manusia yang hanya dengan mengklik, kebutuhan yang ingin dibeli sudah langsung diantar ke tempat tujuan yang di inginkan," imbuh Jodhi. 

Presiden Jokowi pun memiliki konsep, jika periode sebelumnya beliau fokus pada pembangunan infrastruktur demi tercapainya efisiensi dan efektifitas dalam berbagai sektor, kini beliau fokus pada peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) tentu karena desakan dan tuntutan trend globalisasi, sambung Sandy sebagai kata penutup.

(Red)

Sebelumnya
Selanjutnya