Selasa, 22 September 2020

Kouta Internet Tak Terdistribusi, Mahasiswa Lakukan Audiensi


PAMEKASAN, KNEWS - Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat (ALIEN) melakukan Audensi terkait permasalahan kuliah daring dan tidak terdistribusinya kuota internet secara gratis yang dijanjikan oleh pihak kampus di Rektorat IAIN Madura, Senin (21/09/2020).

Hadir Moh. Nur hasan selaku Warek I dan Moh. Zahid sebagai Warek II. Dalam pemaparannya, Kordinator Lapangan (Korlap), Ahmadi menyampaikan, audensi ini, pertama untuk bertabayun mengenai permasalahan kuliah daring. 

"Kuliah daring membuat kami resah, kami merasa bahwa pihak kampus lalai dalam memperhatikan mahasiswa", paparnya.

Kedua, ia juga minta kejelasan mengenai janji rektor pada saat didemonstrasi beberapa bulan yang lalu terkait kuota internet. 

"Selain kami menuntut E-Learning yang serba merepotkan terhadap mahasiswa, kami juga menuntut janji pimpinan mengenai pendistribusian kouta internet yang dijanjikan kemarin, sebab sampai saat ini janji itu belum ada kepastian yang jelas", ungkap Ahmadi, menambahkan.

Dalam surat yang dilayangkan kepada pimpinan kampus oleh ALIEN ada 5 tuntutan yang diajukan, meliputi:
1. Segera melakukan upaya penyelesaian keluhan dari mahasiswa.
2. Mengalokasikan anggaran dana untuk mahasiswa.
3. Mematangkan konsep yang tepat untuk fasilitas yang akan diberikan kepada mahasiswa dalam perkuliahan daring.
4. Memperjelas hasil penyelesaian dalam bentuk surat edaran terhadap fasilitas yang menunjang perkuliahan daring.
5. Jika tidak sanggup maka lakukan perkuliahan secara tatap muka.

Menanggapi hal tersebut, Moh. Nur Hasan, Wakil Rektor I mengatakan bahwa segala permasalahan di E-Learning akan diperbaiki seiring berjalannya waktu.

"Karena merupakan pertama kali pastinya sering terjadi masalah dan kami akan terus memperibaiki sesuai kemampuan kami," paparnya.

Hal itu terjadi, kata Nur Hasan, karena 1 server digunakan untuk semua mahasiswa.

"Pada awal rencan kami menginginkan setiap fakultas ada 1 server dan tersedia server pusat, tetapi karena akibat pandemi ini semua dana yang sudah siap dialokasikan malah dialihkan pada yang lain, bahkan BOP yang 9 M sudah siap digelontorkan malah dicabut kembali," imbuhnya.

Selain itu, Warek II, Moh. Zahid yang menangani dalam bidang sarana prasarana menegaskan, jika mahasiswa menuntut haknya untuk disamakan dengan kampus lain sangat tidak bisa untuk diterapkan.

"Kita ini dibawah naungan Kemenag bukan Kemendikbud, jadi anggarannya beda, bahkan 1 Perguruan Tinggi Negeri Umum anggaran jauh ketimbang perguruan tinggi yang dibawah naungan PTKIN, jadi tidak bisa disamakan," tegasnya.

Sementara, pendistribusian paket kouta yang telah dijanjikan pasti akan ditepati sesuai surat edaran mulai tanggap 29 September sampai 02 Oktober.

"Kami akan injeksikan pada nomor HP yang sudah disetor, dan bagia kartu yang tidak bisa diinjeksi kami akan berikan kartu perdana." Ungkap Moh. Zahid.

(Red)

Sebelumnya
Selanjutnya