KESEHATAN, KNEWS – Bagaimana perasaaan anda mengetehui bahwa testis anda besar? Apakah hal tersebut normal atau tidak, tim redaksi merangkum berdasarkan sumber terpercaya terkait kesehatan, terutama masalah testis yang menggantung pada alat vital anda. Menurut informasi yang diperoleh, kondisi testis besar sebelah sebenarnya merupakan hal yang normal. Biasanya, ukuran testis sebelah kanan cenderung lebih besar daripada sebelah kiri.
Selain
ukurannya yang berbeda, salah satu testis juga cenderung menggantung lebih
rendah pada skrotum (kantong zakar) dibandingkan testis satunya. Namun, ini
merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan berlebih selama tidak
ada keluhan sakit dan nyeri saat bergerak, duduk, ataupun berdiri.
Untuk mengetahui apakah testis Anda normal atau tidak, berikut cara mengeceknya:
- Posisikan tubuh dalam posisi berdiri. Raba testis sebelah kanan dengan lembut menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. Testis akan terasa seperti telur.
- Periksa apakah ada benjolan, area lunak, atau nyeri.
- Raba bagian bawah skrotum untuk memeriksa epididimis. Epididimis adalah saluran yang menempel pada testis. Fungsinya untuk menyimpan sperma, menyalurkan sperma keluar dari testis saat ejakulasi, dan membantu memberi nutrisi pada testis.
- Lakukan pemeriksaan yang sama pada testis sebelah kiri.
Pemeriksaan
testis secara mandiri ini disarankan untuk dilakukan setidaknya 1 kali setiap
bulan. Apalagi jika Anda memiliki riwayat tumor testis, testis tidak turun ke
sktrotum, atau memiliki keluarga yang pernah menderita kanker testis.
Jika perbedaan ukuran testis cukup besar, disertai dengan nyeri, bengkak, benjolan, dan berwarna kemerahan, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, kondisi ini bisa merupakan gejala dari penyakit tertentu, seperti:
Hidrokel
Hidrokel merupakan penumpukan cairan di dalam skrotum di sekitar testis. Hidrokel sering terjadi pada bayi baru lahir dan cenderung akan hilang dengan sendirinya saat bayi menginjak usia 1 tahun. Pada anak dan orang dewasa, hidrokel dapat terjadi karena peradangan atau cedera di dalam skrotum.
Epididimitis
Epididimitis terjadi saat epididimis atau saluran yang menyimpan sperma meradang. Peradangan pada epididimis terjadi saat bagian ini mengalami infeksi. Penyebabnya epididimitis beragam, namun pemicu umumnya adalah penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore.
Kista Epididimis
Pembentukan kista pada epididimis disebabkan oleh kelebihan cairan. Kondisi ini tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan apa pun.
Varikokel
Kondisi ini muncul karena pembesaran pembuluh darah vena di bagian skrotum dan biasanya tidak perlu diobati selama tidak diikuti gejala lain, misalnya nyeri pada testis saat duduk yang membaik saat berbaring. Varikokel dapat berpengaruh pada rendahnya kualitas dan jumlah sperma, tetapi tidak pada semua kasus.
Orkitis
Merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh infeksi virus. Orkitis dapat menyebabkan kerusakan testis.
Torsio Testis
Disebut juga testis terpelintir. Kondisi ini bisa memperlambat atau bahkan menghentikan aliran darah ke testis, dapat menimbulkan nyeri hebat, dan merupakan keadaan darurat yang membutuhkan perawatan medis segera.
Kanker Testis
Kanker testis terjadi
ketika sel-sel kanker tumbuh di testis. Kanker testis termasuk penyakit yang
jarang terjadi. Hanya 4 dari 100 benjolan pada testis yang dinyatakan sebagai
kanker.
Selama
perbedaan ukuran testis tidak terlalu signifikan, Anda tidak perlu khawatir.
Apalagi jika Anda tidak merasakan keluhan lain, seperti nyeri pada testis,
masalah ejakulasi, atau susah mendapat keturunan, karena kemungkinan kondisi
ini tidak berbahaya.
Namun,
Anda disarankan untuk segera berkonsultasi
ke dokter jika testis besar sebelah disertai gejala lain yang
disebutkan di atas, atau perbedaan ukuran testis membuat Anda khawatir.
Ukuran testis besar sebelah merupakan hal yang normal asalkan tidak
disertai dengan rasa sakit. Namun apabila perbedaan besarnya cukup jauh, Anda
patut untuk waspada.
Testis atau testikel merupakan organ berbentuk oval yang menggantung di
dalam skrotum, di belakang penis. Testis pria dewasa umumnya berukuran 15 ml
(kira-kira seukuran telur burung) hingga 35 mL (kira-kira seukuran telur ayam
kampung).
Fungsi
utama testis adalah untuk menyimpan dan memproduksi sperma, serta
memproduksi testosteron. Testosteron adalah hormon yang bertanggung jawab
pada perubahan fisik saat pubertas.
Editor: yayanouht | Sumber : alodokter