Kamis, 17 Desember 2020

Isu Dugaan Korupsi Dana Bimtek, Parman: Jangan Biarkan


MAJENE, KNEWS - Setelah mendengar berita adanya dugaan terjadinya indikasi korupsi dikegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majene bekerjasama dengan Lembaga Mandiri Masyarakat Mandar Indonesia (LeM3INDO).

Kegiatan BIMTEK Asistensi Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja dengan Ukuran Sakip, Lakip, Renja, dan Renstra pada instansi Pemerintahan dalam mewujudkan Good and Clean Governance yang dilaksanakn di Matos Hotel Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

Berdasarkan informasi adanya dana yang ditransfer kepeserta sebanyak Rp.  4.900.000 yang ditransfer setelah 2 minggu kegiatan dan pada hari itu juga diminta untuk dikembalikan pada penyelenggara berdasarkan klarifikasi pihak DPRD 14 Desember 2020 yang diwakili Arkanuddin selaku Kasubag Humas Protokoler dan Dokumentasi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Dewan Pengurus Cabang (DPC) Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Majene, Parman mengatakan bahwa informasi kejanggalan dalam kegiatan adanya transfer uang yang tidak jelas dengan informasi nominal dana kegiatan yang disampaikan pihak DPRD dengan jumlah yang tidak sesuai dengan nominal bila dihitung dari uang yang ditransfer kepeserta.

"Ini jelas memicu kecurigaan, dan bisa berpotensi adanya perbuatan melawan hukum (Korupsi)," ucapnya, Kamis (17/12/20).

Lebih lanjut, Dirinya meminta agar kasus dugaan korupsi ini segera ditindak lanjuti oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar segera melakukan audit pengelolaan anggaran.

"Jangan biarkan isu dugaan seperti ini lama baru ditindak, sebab tindakan seperti ini sangat merugikan bukan cuman daerah tapi negara dan perilaku seperti itu musuh terbesar oleh negara hari ini," tegasnya.

"Kami sudah bicara dengan Ketua dan Bidang Advokasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Majene Yogyakarta (IPMMY) akan mengawal terus isu ini sampai tuntas kami juga sementara mengajak seluruh elemen Pemuda yang ada di Majene untuk bersama mengawal isu ini," tutup Parman.

Sampai berita diturungkan masih sementara menghubungi pihak terkait untuk mengklarifikasi

(Haeril)

Sebelumnya
Selanjutnya