Minggu, 20 Desember 2020

Pahitmu Tapi Tak Sepahit Janji Manismu


OPINI, KNEWS - Bagaikan secangkir kopi dan hujan. Paduan pas untuk membalut kenangan. Meski ku sangat menyukai hujan aku tak dapat menahannya untuk menemaniku menghabiskan secangkir kopi pagi ini. Kehidupan ini bukan selalu tentang hujan, terkadang ada juga matahari karena ia pun tak ingin bunga layu dan mati.

Perbolehkan aku tuk terseyum kembali menikmati secangkir kopi, mencari berkas lama dalam memori, mencoba mendefinisikan cinta, yang ternyata tak pernah ku temukan jawabannya. Untuk cinta yang satu ini, adalah hadiahku sebagai seorang manusia, yang terkadang mengagumi manusia lainnya, dan berharap suatu saat nanti terjaga menunggu kehadirannya meski hanya menyediakan secangkir kopi pelepas lelah.

Hujan menyapa bumi sore ini. Menyisakan mendung dan aroma khas yang selalu kurindukan. Sejuknya udara yang berhembus dari sela-sela jendela kembali mengingatkanku padamu. Kau dan hujan adalah perpaduan sempurna yang selalu bisa membuatku tersenyum. Jangan sampai waktu terbuang, aku ingin menikmati hujan sore ini bersamamu.

Hembusan angin sore yang menyatu dengan aroma khasmu yang membawa anganku mengembara di masa aku mengenalmu untuk yang pertama kalinya. Kehadiranmu selalu disambut dengan kebahagiaan oleh seluruh anggota keluarga. Pagi, siang, sore, ataupun malam, keberadaanmu selalu mampu menghangatkan suasana rumah kami.

Entah keberadaanmu selalu bisa membuat rasa penasaranku memuncak. Ingin sekali aku merasakan dan merasakan kehangatanmu. Hingga akhirnya di suatu sore yang hujan, seperti saat ini, ibu memperkenalkanku padamu. Segera saja wangimu menjalari indera penciumanku. Secangkir kopi hitam yang di seduh dengan penuh cinta oleh seorang Ibu. 

Sejak detik bahwa aku tahu kita akan menjadi sejoli yang tak terpisahkan.Kau selalu hadir dalam setiap fase kehidupanku. Dimanapun aku berada disitu pula kau ada menemaniku, Engkau selalu siap menyemarakkan setiap episode kehidupanku. Rasa manismu menyempurnakan hari-hariku yang indah, dan pahitmu selalu berhasil menetralisir kesedihanku.

Di pagi hari seusai shalat Subuh, engkaulah yang selalu bisa membuatku tersenyum. Hanya dengan menghirup harummu, aku tahu hari ini akan menjadi hari yang indah. Semerbak wangimu menari-nari. Aku tidak ingin melewatkan hari tanpamu.Seketikan kehangatanmu meredakan lelahku. Bersamamu, ordo aku melupakan riuh rendah beban kehidupan. Kita saling berbagi yang indah, saling mengisi, saling melengkapi. 

Kau juga selalu ada di saat bahagiaku bersama keluarga tercinta. Kopi hitam, Cappucino, Mochacino, Frappucino, Coffee Late, Espresso, Americano , atau apapun julukan yang mereka berikan kepada anda, kehadiranmu akan selalu menyempurnakan hari-hariku. Seperti senja ini, berteman gemericik air hujan dan secangkir kopi hangat, aku merasakan hidupku begitu lengkap.

Bahagia itu sejatinya sangat sederhana. Mensyukuri segalanya yang ada dalam hidupmu, sekecil apapun itu. Yakin bahwa akan selalu ada pelangi seusai hujan.

Bahkan secangkir kopi hangat dan gemericik air hujan pun dapat menghadirkan senyum di wajahmu dan semangat dalam menjalani kehidupan. Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang lebih baik lagi yang kau dustakan?.

Penulis: Hufriani Mappatoba Daeng Tawero
(Pengurus Karang Taruna Cemerlang Desa Bongki Lengkese)
*Tulisan tanggung jawab penuh penulis*

Sebelumnya
Selanjutnya