Rabu, 13 Januari 2021

Sekum GMMP Angkat Bicara Terkait Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Sinjai Selatan


SINJAI, KNEWS - Sejumlah pedagang yang memiliki izin operasional pangkalan elpiji bersubsidi di Kabupaten Sinjai mengaku distribusi dari agen saat ini lancar setiap harinya.

Fauzan salah seorang pemilik Pangkalan Gas elpiji di jalan Persatuan Raya, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, saat ditemui Selasa sore (12/01/21) mengaku, distribusi gas elpiji 3 kilogram yang disalurkan oleh agen tetap berjalan lancar dan tidak ada pengurangan kuota.

“Setiap hari kami mendapat kiriman dari agen (PT Putra Sinbar). Di tempat kami ini distribusi elpiji lancar Pak,  tiap malam mobil dari agen selalu datang dan tidak ada hambatan, jadi tidak betul kalau elpiji subsidi ini langka karena kami selalu menyediakan tiap hari” ujarnya.

Namun, lain halnya di Kecamatan Sinjai Selatan dimana kelangkaan gas elpiji 3 kilogram meresahkan masyarakat, yang di duga ada keganjalan dalam kelangkaan tersebut. 

Sekretaris Umum GMMP, Erwin Mengatakan bahwa kelangkaan Gas Elpiji 3 kg yang meresahkan masyarakat Sinjai Selatan karena harga yang melonjak naik hingga Rp.25.000.

"Janggalnya adalah ketika ada distributor tabung Gas Elpiji 3 Kg ke setiap agen, tapi mengapa langka, ini harus menjadi pertanyaan besar bagi kita semua, apalagi ada malah beratus-ratus dari agen," ungkapnya, Selasa (13/01/2020) 

Lebih lanjut, Erwin meminta kepada Pemerintah atau Dinas terkait untuk menangani kejanggalan tersebut. 

"Kami minta pihak Pemerintah Daerah Sinjai khususnya dinas terkait untuk turun langsung memeriksa kondisi kelangkaan Gas Elpiji 3 kg dan dan serius melihat penyebab kelangkaan sebenarnya. Jangan sampai masyarakat selalu menjadi korban," imbuhnya

Selain itu, masih banyak masyarakat yang ekonominya kelas atas namun masih menunggu gas elpiji ukuran 3 kilogram. 

"Sudah jelas Gas Elpiji 3 Kg adalah untuk masyarakat yang ekonominya rendah. Disinilah yang kurang dipahami," ujarnya

Erwin berharap persoalan kelangkaan Gas Elpiji 3 kilogram tidak berlarut-larut. Karena tentu sangat merugikan masyarakat itu sendiri, sebagai pengguna Gas Elpiji apalagi ditengah pandemi Covid-19.

"Kami juga melihat tidak ada ketegasan dari pemerintah dalam mengantur terkait standar harga tertinggi gas elpiji tersebut ke setiap agen dan pedagang eceran, sehingga tidak heran harga gas selalu mahal," tutupnya

Maka dari itu, kelangkaan Gas Elpiji ukuran 3 kilogram, hampir setiap tahun terjadi di Sinjai Selatan.

(Ded)

Sebelumnya
Selanjutnya