Senin, 08 Februari 2021

OPINI : Peran Pemuda Dalam Pembangunan Desa


OPINI, KNEWS - Sejarah Indonesia mencatatkan bahwa pemuda memiliki peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan. Salah satu bukti tersebut dapat kita soroti dalam esensi peringatan hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober. Tanggal ini selalu disambut secara gegap gempita oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengajak anak muda untuk berperan aktif dalam pembangunan negeri ini, terutama dalam rangka pembangunan dan pengembangan Desa.


Desa merupakan harapan kemajuan sebuah bangsa, desa sebagai bagian terpenting di Indonesia salah satunya dalam hubungan sosial, ekonomi dan politik, tetapi masih banyak desa di Indonesia yang bisa dikatakan tingkat kesejahteraanya sangat rendah. Semua elemen desa beserta masyarakat harus bersama-sama mewujudkan pembangunan desa yang arif dan bijaksana. 

Bicara soal pembangunan desa, tentu ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah semata. Tetapi sudah menjadi tenggung jawab semua kompenen bangsa tak terkecuali pemuda. mereka harus ditempatkan di garda terdepan untuk membakar semangat masyarakat dalam melihat nilai perjuangan untuk membangun desa. 

Peranan Pemuda kembali di dukung dengan terbitnya Undang-undang tentang desa, Peraturan mengenai perdesaan telah digulirkan dalam Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang desa. Namun perlu dipahami beberapa analisa pentingnya regulasi ini jika dikaitkan dengan catatan pemerintah kita terkait kemiskinan di Indonesia. Begitu juga pentingnya peran pemuda dalam upaya menyukseskan cita-cita pemerintah Pusat “DARI DESA UNTUK KOTA”. 

Ini harusnya menjadi pegangan kuat pemuda untuk mengembangkan potensinya dalam tahap membantu dan bersinergi dengan Pemerintah Desa untuk membangun dan mengembangkan Desanya. Terlebih lagi Pemuda menyimpan potensi besar untuk memimpin pembangunan di pedesaan. Mereka dapat menjadi kunci keberlanjutan pembangunan dengan pemikiran-pemikiran kekinian.

Namun, peranan pemuda saat ini dalam sosialisasi bermasyarakat menurun drastis. Mereka lebih mengutamakan kesenangan untuk dirinya sendiri dan bahkan mereka cenderung membuat kelompok-kelompok, pengaruhnya mungkin ada beberapa factor, entah mereka terpengaruh dari Dampak negative dari GAME ONLINE, ataukah mereka terhasut dengan dendam politik masa lalu, kurang perhatian dari pemerintah desa atau bahkan memang mereka tidak paham fungsi pemuda di desa. Tentunya ini menjadi tugas berat Pemerintah Desa untuk bagaimana memberikan pemahaman dan edukasi kepada mereka, bahwa Pemuda memiliki peran penting dalam tahap pengembangan potensi Desa. Padahal, dulu biasanya pemuda lah yang berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan-kegiatan di masyarakat seperti acara keagamaan, Sosial, kerja bakti dan lain-lain. 

Saya teringat salah satu tulisan pendamping Lokal Desa pada P3MD Kemendesa PDTT RI, PLD Kabupaten Sumedang ( Asep Jazuli) 
“Dalam membangun sebuah Desa tugas pemuda tidaklah gampang, karena permasalahan desa yang begitu banyak pemuda harus mampu menciptakan Inovasi yang tepat agar semangat perubahan dalam membangun desa tidak berbenturan dengan budaya dan adat istiadat desa, bukan tak mungkin permasalahan akan muncul dari para kaum tua desa yang mungkin adanya perbedaan persepsi dengan cita-cita pemuda desa itu sendiri”.


Tentunya ini menjadi salah satu rujukan untuk kembali meningkatkan Kepercayaan diri dari masyarakat dan pemuda Desa untuk jangan malu jadi orang desa, karena tanpa desa, masyarakat kota tidak bisa apa-apa. Mari kita sedikit merenungi penggalan lagu Ibu Pertiwi:“Hutan gunung sawah lautan Simpanan kekayaan”

Olehnya itu, Pemuda Desa harus mengetahui dan sadar bahwa Merupakan hak Pemuda untuk terlibat dalam seluruh proses berdesa sebagai wujud dari pengakuan atas rekognisi dan subsidiaritas desa dalam melaksanakan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa.

Penulis : Syahrul Gunawan (Pemuda Desa Saotanre, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai)
*Tulisan tanggung jawab penuh penulis*

Sebelumnya
Selanjutnya