Pembangunan sekolah ini diinisiasi oleh warga dan tokoh masyarakat setempat. Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Camat Tamalanrea Andi Salman Baso, SIP.
Dalam sambutannya Rudianto Lallo menyambut baik inisiasi warga. RDL, sapaan akrab Rudianto Lallo sangat mengetahui kondisi Kera-Kera yang lahir dan besar di wilayah ini
"Selama ini warga yang ingin menyekolahkan anaknya pada TK/PAUD harus keluar ke Jl. Perintis Kemerdekaan. Karenanya Kami sebagai wakil rakyat berterima kasih dan mengapresiasi pengurus Yayasan pendidikan Nurfazana yang mendirikan TK. AH-Zahra ini," ujarnya.
“Saya hampir 7 (tujuh) tahun bolak-balik dari pulau Lakkang ke kampus Unhas, dan melewati kampung Kera-Kera,” kenang RDL dalam sambutannya.
Sementara, camat Tamalanrea, Andi Salman Baso, dalam sambutannya menyampaikan tentang program pendidikan kota Makasar, yakni pendidikan dasar yang teintegrasi mulai dari TK/PAUD hingga SMP. “Kemampuan pemerintah kota yang terbatas membutuhkan dukungan semua pihak termasuk dari warga kota Makassar” tandasnya.
Dalam laporannya St. Muliati SPd mewakili Yayasan Pendidikan Nurfarzana menceritakan gagasannya. Bermula dari tahun ajaran baru di SD Kera-kera, Dimana dari data murid baru hanya sekitar 20% yang telah menempuh jalur TK/PAUD. Setelah itu kami menyampaikan ide ini ke tokoh masyarakat termasuk yakni H. Zainuddin yang kemudian mewakafkan tanahnya ke yayasan. “ Kehadiran TK bisa menjawab kebutuhan warga akan keberadaan TK, Dimana dalam sistem pendidikan TK sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan optimal mulai dari fisik maupun motorik” ujarnya. Makanya, ke depannya pihak Yayasan meminta dukungan dari pemerintah dan semua pihak.
Hadir dalam acara itu, Ketua DPRD kota Makassar, Rudianto Lallo, camat Tamalanrea, Andi Salman Baso, notaris senior Harapan Kanna, SH, MH, mantan ketua LBH Makassar, Abd. Azis, SH yang juga pengacara, direktur eksekutif LSM PILHI, Syamsir Anchi, imam kampung Kera-Kera, Darwis R, H. Zainuddin, dan beberapa tokoh dan warga lainnya. (Red)
.jpeg)
