Mahasiswa PTP UNM Latih Pemuda Putus Sekolah Tanam Kakao Sistem Sambung Pucuk


SOPPENG - Kabupaten Soppeng sebagai salah satu penghasil kakao di Indonesia mempunyai potensi untuk menghasilkan kakao dengan kualitas yang sangat baik.

Dikutip dari Dinas Perkebunan Soppeng, Luas pertanaman kakao di kabupaten Soppeng 5.372,84 ha dengan total produksi 1.583 ton dari potensi lahan 20.000 ha.

Dilain sisi, Jumlah pemuda putus sekolah yang berkehidupan jauh dari layak di Soppeng masih tergolong tinggi, Umumnya pemuda setempat mengantungkan kehidupannya dari hasil bumi.

Namun, permasalahan belumn selesai, pendidikan yang kurang ditambah kurangnya penyuluhan keterampilan membuat pemuda setempat stagnan dalam perekonomian.

Hal tersebutlah yang membuat Arwanda, Emi Mastura dan Ulfa Auliah Syamsuri Mahasiswa Universitas Negeri Makassar membuat gagasan Penyuluhan penanaman kakao dengan metode sambung pucuk.

Metode ini dinilai lebih unggul, sebab tanaman kakao nantinya akan jauh lebih unggul dan tahan hama dan penyakit.

Arwanda, Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat Kemenristekdikti mengungkapkan bahwa dengan menerapkan metode hasil panen dari masyarakat setempat jauh lebih memuaskan, dan tentunya akan meningkatkan nilai ekonomi dari masyarakat itu sendiri.

“Kami juga berharap berkat pelatihan yang di berikan pada Anak Putus Sekolah yang ada di Desa Patampanua Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng mampu melaksanakan pembibitan kakao metode sambung pucuk dan dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan,” ujarnya.

Program ini sendiri dihadiri oleh puluhan pemuda putus sekolah di Kabupaten Soppeng  dan akan berlanjut pemberdayaan dan pemantauan tiap bulannya.