Pertama di Kabupatan Maros, SMPN 6 Moncongloe Siap Menjadi Sekolah Tanpa Plastik
Maros, KNEWS. Masalah sampah plastik di Indonesia sudah mengancam stabilitas alam. Sifat plastik yang sulit terurai mengakibatkan dampak pencemaran lingkungan seperti berkurangnya kesuburan tanah, menghasilkan zat kimia yang berbahaya, dan berkurangnya kualitas air. Kondisi ini akan terus berlanjut jika tidak ditangani segera. Apalagi di Indonesia pada tahun 2019 diprediksi menghasilkan 68 juta ton sampah dengan rasio sampah plastik yang mencapai 14 persen atau 9,52 juta ton.
Masalah sampak plastik ini menjadi tanggungjawab setiap orang. Akan tetapi, masih banyak belum menyadari masalah dan dampak dari sampah plastik bagi kehidupan. Bekerjsama dengan Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) Regional Sulawesi Selatan, SMPN 6 Moncongloe, Kab. Maros menggelar kegiatan Sekolah Lingkungan untuk memberikan kesadaran tentang masalah sampak plastik dan kebersihan lingkungan kepada siswa SMPN 6 Moncongloe. Ghina, selaku fasilitator mengungkapkan apresiasinya karena siswa SMPN 6 Moncongloe sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut dan berharap ilmunya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari demi bumi dan kehidupan.
Kegiatan Sekolah Lingkungan dimulai hari Jum’at (26/7) dan akan dilaksanakan kurang lebih 1 bulan lamanya. Siswa SMPN 6 Moncongloe akan diajarkan materi tentang kebersihan lingkungan, dampak sampah plastik, praktek pembuatan pupuk kompos, dan ecobrick. Selepas kegiatan, seluruh peserta akan dikukuhkan sebagai Anggota Remaja Cinta Lingkungan SMPN 6 Moncongloe dan akan merawat, menjaga, dan menghijaukan lingkungan sekolah. Supratman, Kepala Sekolah SMPN 6 Moncongloe berharap “agar seluruh siswa yang tergabung dalam kelompok Remaja Cinta Lingkungan dapat melibatkan siswa lainnya dan sama-sama menghijaukan sekolah.
Melalui kegiatan tersebut, SMPN 6 Moncongloe sedang merintis program Sekolah Tanpa Plastik yang pertama di Kab. Maros. Plastik yang dimaksud pada program ini ialah plastik yang penggunaannya sekali pakai seperti botol plastik, gelas plastik, kantong plastik, dll. Diharapkan dari program ini, menjadikan SMPN 6 Moncongloe sebagai pelopor Sekolah Tanpa Plastik di Kab. Maros dan dapat menjadi rujukan dari sekolah lainnya. Selain itu, melalui program ini jumlah sampah plastik semakin berkurang sehingga bumi dapat terselamatkan. Ungkap penanggungjawab kegiatan, Muhammad Alimka
Sementara ini, program Sekolah Tanpa Plastik sedang dilakukan dengan berbagai kegiatan. Saat ini upaya yang dilakukan adalah memberikan kesadaran kepada semua siswa dan memperadakan perlengkapan penunjang seperti galon, tong komposter, green house, dan program wajib tumbler. (*)