Aksi Menuntut Kepala Puskesmas Sinjai, Aktivis Anggap Massa Aksi Keliru

Ket : Sambar, Aktivis Kabupaten Sinjai

SINJAI, KNEWS - Aliansi Masyarakat Tellulimpoe kembali melakukan aksi menuntut Kepala Puskesmas Mannanti dan Kepala Puskesmas Lappae untuk dicopot dari jabatannya di Kantor DPRD Sinjai, Kamis, (13/08/20).

Dari aksi pertama yang dilakukan Aliansi Masyarakat Tellulimpoe pada 7 Agustus 2020 dan aksi kedua 13 Agustus 2020, menuai banyak tanggapan dari berbagai kalangan, salah satunya Pemuda Sinjai yang juga merupakan Aktivis, Sambar.

Sambar selaku Aktivis Sinjai mengapresiasi aksi ini yang dilakukan Aliansi Masyarakat Tellulimpoe sebab menurutnya aliansi ini adalah alat kontrol pemerintah.

"Saya sangat mengapresiasi hal yg dilakukan Aliansi Masyarakat Tellulimpoe, artinya sebagai alat kontrol pemerintah dalam menanggulangi dan memutus mata rantai Covid-19 di Kecamatan Tellulimpoe,"Ungkap Sambar, Jumat (14/08/20).

Disisi lain, menurut Sambar aksi ini juga ada kekeliruan dalam menelisik lebih dalam masalah yang menjadi tuntutan aliansi ini.

"Sebenarnya dimana letak kesalahan terkait prosedur yang dijalankan kedua kapus ini?, Sekiranya saudara aksi tidak terlalu kaku dalam melakukan pengkajian data, kalaupun ada kesalahan dari kedua kapus dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kecamatan Tellulimpoe seharusnya disampaikan dengan dasar yang jelas. Sebab setau saya yang punya tanggung jawab adalah Ketua Gugus Covid-19 Kabupaten Sinjai,"Katanya.

Lanjutnya, Ia juga menyarankan massa aksi untuk meminta tim gugus segera dievaluasi baik Ketua Gugus Kabupaten, Bupati Sinjai dan Ketua Gugus Kecamatan Tellulimpoe, Camat Tellulimpoe mengenai penyebaran Covid-19.

"Bukan kapus yang bertanggung jawab, tetapi gugus tugas Kabupaten dan Kecamatan sebab mereka yang tidak bekerja secara maksimal memutus mata rantai penyebaran Covid-19,"Ujarnya.

Terakhir, Sambar juga mempertanyakan dana alokasi anggaran yang nilainya fantastis, dan gaji satgas sudah dibayarkan atau belum sedang kondisi saat ini menurutnya tenaga medis satu persatu berguguran positif Covid-19. (Red/Pensa)

0 Comments