MAKASSAR, KNEWS - Ratusan mahasiswa berbagai elemen di Kota Makassar melakukan aksi demonstrasi memperingati Hari Tani Nasional (HTN) di depan Kantor DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Kamis (24/09/2020).
Demonstrasi berujung ricuh. Beberapa massa aksi ditangkap, diseret, dan dipukuli oleh aparat kepolisian.
Salah satu mahasiswa UIN, Ical dipukuli pada bagian pelipis kanannya menggunakan senapan gas air mata oleh aparat kepolisian.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U), Ahmad Aidil Fahri saat ditanya mengenai salah satu mahasiswa UIN yang direpresif membenarkan hal tersebut.
“Iya, ada salah satu kawan yang mengalami tindakan represif dari aparat. Hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit,” ucapnya.
Menurut keterangan dari korban, Ical saat suasana mulai ricuh, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) ini menghalangi aparat untuk mengejar dan memukuli massa aksi. Namun aparat berbalik memukuli korban.
“Waktu itu keadaan sudah kacau, beberapa teman-teman ditangkap dan dipukuli. Saya menghalangi aparat untuk mengejar beberapa kawan. Tiba-tiba salah seorang aparat melayangkan senapan gas air mata ke pelipis kananku,” ungkapnya dikutip di Washilah.
Akibatnya, korban dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina dan mendapatkan tujuh jahitan di pelipis kanannya.
"Setelah mendapat perawatan, Makin malam keadaan Korban tindakan represif kepolisian Semakin memburuk, dengan kondisi seperti itu Ical, lalu ia beranjak mengarah menuju Sekertariat jurusan untuk mengambil kendaraannya dan bermaksud bergegas pulang," tambahan Ketua Dema-U UINAM .
"Sesampainya di Sekretariat Jurusan Ical langsung Pingsan karena tak mampu menahan kepalanya yang pusing. Hingga pada akhirnya teman- teman menginisiasi untuk mengantarkannya ke Rumah Sakit terdekat, yaitu RS.Faisal," tutupnya.
Sampai saat ini Ical masih terbaring lemas dengam Perawatan medis di UGD RS. Faisal.
(Red)
0 Comments