JAKARTA, KNEWS - Menteri Kordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan dalam Acara High Impact Seminar, Pagelar Karya Kreatif Indonesia yang digelar secara virtual menyampaikan 3 hal utama dalam mentransformasi diri guna menunjang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ditengah Pandemi Covid-19, Minggu (30/08/20).
Luhut menyampaikan, bangsa ini harus kompak berkerja sama, semangat inovasi, dan menjaga optimisme dalam menunjang UMKM di Indonesia.
"Dengan bekerja sama, beberapa kebijakan dapat dilaksanakan dengan baik seperti salah satunya UMKM dan IKM yang belakangan ini menjadi fokus pemerintah. Dengan bekerja sama kita mampu mendorong lebih dari 1,6 juta unit UMKM dan IKM untuk masuk kedalam ekosistem digital semenjak 14 Mei lalu," katanya.
"Angka 1,6 juta unit telah mencapai 83% dari target 2 juta sebagaimana arahan Presiden RI," tambahnya.
Lebih lanjut untuk UMKM, Menko Marves RI mengatakan, apabila tidak bertransformasi maka Indonesia akan tertinggal.
"Di Jerman, Korea Selatan, UMKMnya sudah mulai disupply untuk industri high technology. Jadi UMKM sekarang jangan hanya makanan, dan fashion saja tetapi mulai ke high technology karena UMKM adalah salah satu pilar perekonomian Indonesia. UMKM ini backbone kita," ucap Luhut.
Ia juga berharap bahwa masyarakat tidak selalu berpikir business as usual melainkan berpikir out of the box utamanya dalam kondisi pandemi saat sekarang ini.
"Kita harus berpikir out of the box bukan hanya berpikir business as usual. Semua putar otak kita, itu pesan saya keanak muda saat vcall. ayo berkreasilah kalian, kami akan membantu wujudkan mimpi-mimli kalian," terangnya.
Tak lupa, Menko Luhut juga mengajak agar menunjukkan keberpihakan kepada negeri cinta dengan membeli produk-produk yang memiliki tingkat komponen dalam negeri yang tinggi.
"Presiden tegas menyatakan agar Kementerian, lembaga, dan BUMN untuk membeli produk-produk Indonesia sehingga betul-betul dapat kita dorong UMKM," jelasnya.
"Saya titip kita jangan pernah takut melakukan sesuatu yang benar sepanjang untuk kepentingan Republik Indonesia tercinta, ayo bersama-sama kita melakukannya," kuncinya.
Diketahui pertumbuhan Indonesia mengalami kontraksi 5,32% pada kuartal kedua, pelambatan ekonomi tercermin dari sisi pengeluaran. Konsumsi domestik mengalami kontraksi 5,5%, menjadi terburuk dalam 20 tahun terakhir akibat Pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Sementara itu, 58% GDP Indonesia bergantung pada konsumsi baik sektor makanan, minuman, fashion, transportasi, komunikasi, dan akodomasi dalam memainkan peranan penting meningkatkan konsumsi domestik. (Red/Pensa)
0 Comments