Thursday, December 16, 2021

Sekretariat PB PMII di Blokade, Ketum PMII Bulukumba Angkat Bicara

BULUKUMBA, KNEWS - Beberapa oknum telah memblokade Sekretariat Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia di Jakarta dini hari, selasa  (14/12/21). 

Dengan mengatasnamakan perwakilan dari PKC dan Cabang yang ada di beberapa daerah Sultra dan Sulsel, hal ini membuat seluruh kader yang ada di PKC dan Cabang kaget akan kehadiran beberapa oknum di sekretariat PB PMII, karena tidak pernah melibatkan atau mendelegasikan kader-kadernya untuk menghadap langsung dengan PB PMII di Jakarta.

Seperti keterangan Wahyudi Ketua Cabang PMII Bulukumba, kami tidak pernah menedelegasikan kader untuk berangkat ke jakarta apalagi untuk menuntut kinerja PB PMII dengan berbagai macam alasan.

"Saya pun sendiri kaget akan hal ini karena membawa nama kader PMII padahal nyatanya kami tidak pernah melalukan pergerakan dan tetap mengikut pada keputusan Ketua Umum PB PMII. Mereka hanyalah oknum yang dapat menghancurkan konstitusi organisasi pergerakan kami. Kami tidak tau dan tidak pernah setuju akan pergerakan seperti itu, ini sama saja melanggar atau berkhianat kepada organisasi pergerakan ini," ucapnya.

Pemblokadean PB PMII, ini adalah catatan yang sangat penting, bagaimana mungkin sekelompok kader datang atas dasar kepentingan kelompoknya tapi melakukan hal yang mencedrai nama besar PMII.

"Kita bisa lihat bagaimna gerakannya yang di pertontonkan ketika blokade di sekret PB PMII.  Itu masih gambaran kecil, kita juga bisa lihat bagaimna ketika Sekertaris Jendral  PB PMII mencoba untuk melakukan mediasi terhadap beberapa kader yang datang ke PB PMII tapi belum selesai bicara  oknum dari kelompok Sulsel dan Sultra melakukan tindakan yang tdk sewajarnya kepada Sekjen, dengan memukul botol ke Sekjen, dan Sekjen di larikan keluar dari Sekret PB PMII untuk menghindari ricuh dengan oknum kelompok tersebut," kata Wahyudi, Ketua Cabang PMII Bulukumba.

"Dari angka yang di sebar luaskan mancapai 166 orang , itu mngkin bisa di verfikasi juga, apa betul kader yang datang ke jakarta ini paham akan soal konsitusi atau hanya ikut-ikut, lantas membahas soal konsitusi masih cacat di PB PMII, apakah gerakan dari sekelompok oknum menguntungkan bagi setiap kader atau hanya segelintir kelompok saja," sambungnya 

Akbar

Sebelumnya
Selanjutnya