Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menyoroti kurangnya akses Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhadap sumber pendanaan inovatif seperti venture capital |
KNEWSCOID, Jakarta — Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menyoroti kurangnya akses Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhadap sumber pendanaan inovatif seperti venture capital. Hal ini disampaikan Novita dalam Rapat Kerja bersama Kementerian UMKM di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024).
“Selama ini, permasalahan startup sering kali hanya dibatasi pada akses permodalan biasa. Padahal, venture capital tidak hanya menyuntikkan dana, tetapi juga meningkatkan keterampilan manajerial, finansial, serta pengawasan performa usaha,” ujar Novita.
Legislator dari Dapil Jawa Timur VII itu menekankan bahwa pendekatan pendanaan konvensional belum cukup untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan startup di Indonesia. Ia menyebut perlunya pola pembinaan komprehensif agar usaha kecil mampu berkembang dan bersaing.
Sebagai contoh, Novita mengungkapkan kisah sukses UMKM Amazara, sebuah usaha sepatu yang berhasil bangkit dari kebangkrutan berkat dukungan venture capital. “Amazara dulu sudah menyerah, tetapi dengan suntikan dana dan pendampingan manajemen intensif dari venture capital, kini usaha tersebut tidak hanya bertahan tetapi terus tumbuh,” jelasnya.
Ia menyoroti bahwa pendanaan inovatif seperti ini belum menjadi prioritas dalam program pengembangan UMKM di Kementerian UMKM. Menurut Novita, pola pembinaan berbasis venture capital dapat menjadi solusi bagi UMKM yang kesulitan mendapatkan dukungan finansial dan manajerial.
“Pendekatan ini tidak hanya memberikan modal, tetapi juga mendorong UMKM untuk bertumbuh melalui target-target yang terukur. Sayangnya, potensi ini belum tersentuh oleh kementerian,” kata Novita.
Ia berharap Kementerian UMKM dapat menjadikan akses ke venture capital sebagai salah satu prioritas dalam program pengembangannya. Pendekatan ini, menurutnya, dapat menciptakan ekosistem kewirausahaan yang lebih tangguh dan kompetitif di Indonesia.
“Venture capital memiliki kemampuan untuk mengubah pola pikir usaha kecil, dari sekadar bertahan menjadi berkembang pesat. Ini adalah peluang besar yang harus dimanfaatkan untuk masa depan UMKM di Indonesia,” pungkasnya.
0 Comments