Sara Dorong Digitalisasi dan Aksesibilitas Pariwisata Indonesia

Wakil Ketua Komisi VII DPR RIRahayu Saraswati Djojohadikusumo, mendorong pemerintah untuk memaksimalkan digitalisasi pariwisata guna mendukung perkembangan sektor ini. Dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (22/11),
KNEWS.CO.ID, Jakarta Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mendorong pemerintah untuk memaksimalkan digitalisasi pariwisata guna mendukung perkembangan sektor ini. Dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (22/11), Sara menekankan pentingnya pemanfaatan inovasi teknologi dalam pengelolaan destinasi wisata di Indonesia. Menurutnya, digitalisasi tidak hanya mempermudah wisatawan, tetapi juga membantu pengelolaan data pariwisata secara lebih efisien.

"Saya sangat mendukung digitalisasi. Ini bukan hanya soal kemudahan bagi wisatawan, tetapi juga untuk mengelola data pariwisata yang lebih tepat sasaran," ujar Sara. Ia juga mencontohkan kemajuan digitalisasi di Tiongkok, yang memungkinkan wisatawan mengakses tempat wisata dengan menggunakan paspor digital, tanpa prosedur rumit, seperti yang diterapkan di Forbidden City. Ia berharap Indonesia dapat menerapkan sistem serupa, misalnya dengan menggunakan KTP untuk keperluan akses wisata.

Menurut Sara, digitalisasi juga memberikan keuntungan besar bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan berbasis data yang lebih terarah. Data yang diperoleh melalui digitalisasi dapat membantu pemerintah untuk memantau kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi, yang sangat berguna untuk mengembangkan pariwisata secara lebih efektif.

Selain digitalisasi, Sara juga menyoroti pentingnya meningkatkan kualitas layanan atau hospitality yang menjadi salah satu kekuatan Indonesia dalam sektor pariwisata. "Dengan keramahan masyarakat Indonesia, kita memiliki keunggulan kompetitif yang luar biasa. Hospitality kita salah satu yang terbaik di dunia," ujar Sara. Ia menegaskan bahwa kualitas pendidikan sektor layanan wisata juga harus terus ditingkatkan agar Indonesia dapat bersaing di pasar pariwisata global.

Politeknik Pariwisata Indonesia (Poltekpar), yang baru-baru ini masuk peringkat ke-5 terbaik dunia di jurusan hospitality, menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Sara melihat ini sebagai peluang besar untuk terus mengembangkan sektor layanan wisata agar semakin siap bersaing di tingkat internasional. "Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk mengembangkan sektor ini," tambahnya.

Sara juga mengkritik tingginya harga tiket pesawat yang membuat aksesibilitas ke destinasi unggulan Indonesia menjadi terbatas. Ia menyarankan agar pemerintah lebih fokus pada pengendalian harga transportasi agar destinasi wisata Indonesia lebih terjangkau, baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. "Aksesibilitas harus jadi prioritas, agar pariwisata kita semakin berkembang," tegasnya.

Menutup pernyataannya, Sara menyatakan bahwa kolaborasi antar kementerian sangat diperlukan untuk meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap PDB. Ia berharap Kementerian Pariwisata dapat bekerja sama dengan sektor lain agar kebijakan pariwisata lebih terintegrasi dan berjalan lebih efektif.

0 Comments