Selasa, 18 Agustus 2020

Selamat Memperingati Kemerdekaan yang Utopia

                        Andi Cikang

OPINI, KNEWS - Di pagi yang buta, sampara bergegas menuju kebun di sebrang jalan. Melangkah dengan terbata-bata melewati sungai yang mulai dangkal akibat Tambang Galian C  Ilegal.

Setelah menelusuri setapak jalan yang berkelok kelok dengan jarak tempuh -+30 Menit, tibalah ia pada sebuah sumur tua yang teryata juga telah mengalami kekeringan.

Tanpa sadar, 2 buah ember yang rencananya akan ditempati air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terjatuh. 

Sungguh malang nasib Sampara. Sumur yang menjadi harapan satu-satunya untuk memperoleh air bersih kini juga mengering. Pupus sudah harapan Sampara.

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, saat ini semua sumur penduduk di Desa Sampara Mengering terlalu cepat. Selain itu, tahun-tahun sebelumnya penduduk masih punya harapan pada sungai sebagai tempat alternatif untuk memperoleh air bersih.

Tapi tahun ini ceritanya berbeda, pasalnya Sungai yang biasanya di tempati memperoleh air besih juga mulai mengering, belum lagi airnya tak layak lagi digunakan untuk menyensong kehidupan mereka. 

Sebab, Air yang dulunya jernih dan dihuni oleh ikan-ikan tawar, kini mulai keruh, berminyak dan mengeluarkan bau yang kurang sedap. Pasalnya di hulu telah dibangun sebuah pabrik yang Limbahnya di buang kesungai, belum lagi alat berat tambang galian C Ilegal tak henti-hentinya mengeruti perut sungai untuk di ambil pasirnya.

Kali ini Sampara kembali dengan meneteng embernya yang tak terisi air walau setetes, dengan jalan yang mulai lunglai dan tatapan kosong yang hampa, ai berharap agar tabunganya cukup untuk membeli Air bersih untuk beberapa waktu kedepan yang ternyata di produksi oleh pemilik tambang galian C dengan harga yang mulai Melangit.

Penulis : Andi Cikang
( Aktivis Bulukumba )

*Tulisan tanggung jawab penuh penulis* 

Sebelumnya
Selanjutnya