Sabtu, 22 Agustus 2020

Sosok Bidan Tangguh Mengarungi Tugas di Pulau Sembilan

                        Fatmawati

SINJAI, KNEWS - Bidan merupakan bagian dari tenaga kesehatan profesional yang memiliki ke ahlian di bidangnya, Salah satunya Fatmawati yang sudah mengadu nasib sebagai Bidan di Pulau Harapan, Kecamatan Pulau Sembilan. (22/08).

Profesi menjadi seorang bidan tentunya bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan namun dibutuhkan suatu ketekunan serta ikhlas dalam menjalankan profesinya demi kepentingan  masyarakat.


Pahit manis dan Suka Duka Profesi seorang bidan  Bertugas di Pulau merupakan Taruhan Keselamatan Diri Sendiri Demi pengabdian kepada masyarakat. 

Beginilah kisah seorang Bidan  yang ditugaskan  di salah salah satu Kecamatan di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Berjarak  dari pusat kota Sinjai kurang lebih 10 Mil, Sementara jaraknya dari dermaga Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Lappa, kecamatan Sinjai Utara sekitar 3 Mil laut. 

Kondisi ini pun sangat dirasakan betul oleh Fatmawati,  seorang Bidan  PTT (Pegawai Tidak Tetap) yang bertugas sejak  Tahun 2011 dan terangkat menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) saat sekarang Ini dirinya sudah 9 Tahun 3 bulan lamanya di Puskesmas Pulau Sembilan Desa Pulau Harapan Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai, kata wanita yang biasa disapa dengan sebutan bidan Fatma di kalangan kerabat terdekatnya. 

"TerkadangKondisi seperti ini jelas membuat kita kadang merasa cemas namun apa hendak dikata profesi tetap terus kita jalankan," Terangnya, Sabtu (22/08/20)


Meski begitu dirinya sampai saat ini mengaku tetap ikhlas dalam menekuni profesinya sebagai bidan yang kini bertugas di Puskesmas Pulau Sembilan.

"Jalani profesi bidan itu dengan ikhlas sebab profesi yang kita jalani itu adalah tugas mulia membantu masyarakat," Pungkasnya. 

wanita Kelahiran 30 januari 1988 itu juga mengaku mengalami banyak pengalaman, Adaptasi, dan lika liku perjalanan selama menjalani profesinya tersebut. 

Walaupun begitu, dirinya  mengatakan bertugas di pulau  adalah panggilan hidupnya.

"Bertugas di daerah terluar yang jauh dari riuhnya kota itu sangat mulia bagi saya. Awalnya memang berat, karena harus jauh dari keluarga," Tutupnya.

(Muliadi)

Sebelumnya
Selanjutnya