Selasa, 10 November 2020

PETISI Gelar Panggung Demokrasi Dengan Tajuk "Demokrasi Telah Mati"


MAKASSAR, KNEWS - Aliansi Perguruan Tinggi Swasta Sulawesi (PETISI) kembali menggelar aksi yang berbeda dari aksi-aksi sebelumnya, diamana aksi seblumnya melalui parlemen jalanan tapi saat ini PETISI melalui panggung demokrasi yang di gelar di bawah Fly Over Pettarani, Makasaar pukul 15.00-22.00. Senin, (09/11/2020). 

Kegiatan aksi tersebut merupakan panggung apresiasi mahasiswa menuju Hari Pahlawan 10 November 2020 dengan mengusung tema "Demokrasi telah mati" dan juga merupakan aksi lanjutan dari semua demonstrasi yang telah di lakukan sebelumnya dengan kasus yang sama, yaitu tolak Omnibus Law di Indonesia. 

Dalam orasi yang di sampaikan oleh jendral lapangan yang mengatakan dengan lantang bersama PETISI untuk menolak kedatangan  presiden Jokowi yang mengesahkan UU Omnibus Law yang merupakan barang haram di tanah Sulawesi.

Aliansi PETISI juga mengecam dengan keras aparat kepolisian yang masih menahan seluruh demonstran agar segera di bebaskan karena mereka bukan penjahat melainkan kaki tangan rakyat yang menyampaikan aspirasi rakyat jadi tidak sewajarnya di tahan . 

"Kalau mau menahan tahan saja para penjahat bangsa yaitu para koruptor," tegas jendral PETISI

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari penyambutan Hari Pahlawan, seperti yang kita ketahui bersama bahwa pahlawan yang telah gugur mengorbankan jiwa dan raganya hanya untuk mengangkat marwah NKRI, tetapi ironinya saat ini pemangku kebijakan maupun yang mewakili rakyat itu sendiri tidak dapat melanjutkan perjuangan pahlawan yang telah gugur. 

Rahmat selaku wakil jendral aksi mengatakan bahwa aksi panggung demokrasi dengan tajuk "Demokrasi Telah Mati" ini, harapan kami demokrasi yg kami anggap mati dapat kembali bangkit dari tekanan-tekanan berbagai oknum birokrat. 

"Dengan adanya aksi panggung demokrasi dengan tajuk "Demokrasi Telah Mati" ini, harapan kami demokrasi yang kami anggap mati dapat kambli bangkit dari tekanan-tekanan dari berbagai oknum birokrat, karena kita ketahui bersama untuk menolak kebijakan yang dianggap tidak pro terhadap rakyat melalui aksi demonstran maupun panggung demokrasi seperti yang saat ini di gelar oleh kawanan PETISI hal itu juga di bernarkan oleh konstitusional," ungkapnya pada tim Knews. Selasa, (10/11/2020) siang. 

Panggung demokrasi juga di isi dengan kegiatan baca puisi kritikan terhadap pemerintah Indonesia, musikal kritis , orasi Politik serta  membawakan lagu-lagu mahasiswa tentang  perlawanan. 

Adapun kampus yang tergabung di dalam kegiatan yakni, UIM Makassar, UTS Makassar, STIE WIRABAKTI, dan STIM LASHARAN. 


Akila

Sebelumnya
Selanjutnya