Kamis, 26 November 2020

Pimpinan FTK UINAM Didesak Mundur Oleh Aliansi Mahasiswa Tarbiyah


MAKASSAR, KNEWS - Aliansi Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) melakukan aksi demontrasi di Pelataran Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar (UINAM) dimana Aksi yang dilakukan ini membawa tuntutan untuk mendesak Pimpinan Fakultas dalam Hal ini Dekan untuk mundur dari dari jabatannya.

Jendral Lapangan, Randi Al-fitrah mengemukakan bahwa aksi kali ini sebagai bentuk kekecewaan akibat dari berbagai permasalahan maupun janji-janji pimpinan Fakultas yang sampai saat ini tidak direalisasikan sehingga dianggap tidak dapat menjadi problem solver dalam proses kepemimpinannya sehingga ia harus mundur dari jabatannya. 

"Ini merupakan sebuah bentuk kekecewaan teman teman setelah beberapa kali melakukan dialog bersama pimpinan fakultas namun hasil hasil dari dialog yang telah dilakukan tak kunjung di realisasikan oleh Pimpinan Fakultas, mulai dari perbaikan fasilitas yang sudah semestinya dibenahi secepatnya karna bisa mengancam nyawa mahasiswa juga tak kunjung diperbaiki oleh pimpinan fakultas, begitupun dengan subsidi kuota yang selama masa pandemi tidak ada subsidi kuota yang diberikan kepada teman teman mahasiswa, inilah yang menjadi alasan kami mendesak Pimpinan Fakultas mundur dari jabatannya karna tidak mampu menjadi problem solver terkait dengan permasalahan permasalahan yang ada di fakultas," tegasnya, Kamis (26/11/20).

Lebih lanjut, dirinya menyampaikan bahwa meskipun pimpinan tidak mau menerima massa aksi untuk berorasi di gedung fakultas tetapi massa aksi tetap melanjutkan orasinya di taman fakultas meskipun sedang di guyur hujan lebat, namun sampai aksi ini selesai tidak ada satupun pihak pimpinan yang datang menemui massa aksi.

 "Ini juga menjadi bukti bahwa hilangnya hati nurani dari pimpinan yang sudah tidak ingin mendengarkan aspirasi mahasiswanya sehingga Aksi ini akan terus berlanjut sebagai bentuk pengawalan hingga tuntutan dapat terpenuhi," tutupnya.

Sementara itu, Salah satu peserta aksi, Marzuki mengatakan bahwa selain permasalahan janji-janji yang direalisasikan, juga menganggap bahwa pimpinan fakultas juga melemahkan peran dari lembaga kemahasiswaan.

"Banyak hal yang seharusnya menjadi tugas dan fungsi lembaga kemahasiswaan namun di ambil alih oleh pimpinan fakultas tarbiyah itu sendiri," ujar Marzuki.

(Haeril)

Sebelumnya
Selanjutnya