Jumat, 06 November 2020

Tekanan Perekonomian di Tengah Liburan yang Berkepanjangan (Covid-19)


OPINI, KNEWS - Tahun ini libur berkepanjangan setelah pemerintah menetapkan cuti bersama. Antusias masyarakat menyambut kesempatan itu telah membeludak dengan ada nya libur panjang. Adanya seruan agar para perantau tidak mudik saat Idul Fitri pemerintah menaikan harga tiket transportasi seperti pesawat dan kereta api, hari ini pemerintah menetapkan cuti bersama dikompesasi dengan waktu yang berbeda. Libur panjang tahun ini menjadi semacam pengganti atas ketiadaan cuti bersama pada perayaan Idul Fitri tahun ini.

Di tengah pandemi, tingkat mobilitas penduduk yang tinggi memicu kekhawatiran dengan masih merebak nya pandemi ini. Tapi dengan menyikapi hal tegas terhadap arus masyarakat yang memanfaatkan tahun ini sebagai libur panjang kita bisa melihat persepsi yang  tidak realitistis terhadap tatanan perekonomian yang semakin anjlok akibat ada nya pandemi dan masyarakat merasakan itu keterkaitan antara perekonomian dan polemik pendidikan di tengah pandemi ini seakan akan semua merosok drastis.

Konstalasi perekonomian dan oposisi nyapun tak bisa direncanakan, akan tetapi masyarakat yang terkena dampak  menggunakan untuk menyikapi kondisi tertentu dengan melihat celah pendapatan. Ketika perekonomian dipastikan terjadi resesi, maka hal yang harus di lakukan masyarakat untuk memastikan perkonomian nya stabil yakni bekerja di tengah wabah ini. Melihat perekonomian di tengah pandemi masyarakat memanfaatkan libur panjang menjadi kebutuhan pangan untuk kehidupan nya. Terlebih di bagian yang di mana masyarakat sangat terpukul akibat dampak merebak nya pandemi ini. Perekonomian tidak hanya mempersoalkan angka atau nominal, akan tetapi dampak sosial yang terjadi di masyarakat.

Costumer untuk penginapan mengalami lonjakan di tengah pandemi ini dengan melakukan reservasi di tahun ini. Dengan peningkatan pemesanan hunian di hari libur yang berkepanjangan sangat bermanfaat sebagai penutup kerugian di tengah pandemi setelah hunian itu menjadi salah satu bagian industri yang terdampak pembatasan aktivitas manusia. Dengan melonjak nya aktivitas manusia di tahun ini libur yang berkepanjangan sangat mendapatkan efek walaupun berbeda dengan waktu sebelum nya, dan apabila terjadi resesi perkonomian yang saat ini turun drastis akan perlahan naik atau pun sebaliknya menurun. 

Efek dari perekonomian yang melonjak  liburan berkepanjangan di tahun ini tentunya harus disertai kewaspadaan dan antisipasi agar libur panjang ini tidak menimbulkan klaster baru penyebaran wabah. Karena itu dengan peraturan protokol kesehatan  ketat jika harus dijalankan secara prosedural dan proaktif, termasuk perlunya tes rapor atau awan agar terhindar dari klaster baru. Tes rapid swab akan menjadi salah satu seleksi untuk mengetahui seseorang apakah orang tersebut bisa atau tidak melanjutkan perjalanan nya di tengah pandemi, atau kah dikarenakan ada warga terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (mungkin) atau OTG. Tes rapid swab inu sekaligus sebagai langkah awal untuk melakukan pelacakan bila ditemukan pemudik positif Covid-19.

keterpurukan masyarakat ditengah pandemi dengan perekonomian belum tentu naik atau stabil mengupayakan aktivitas bisnis di tengah pandemi ini memang sangat dibutuhkan. Adan beberapa poin  menunjukkan persoalan bisa berdampak  pada sistem sosial. Seperti jumlah warga miskin dan pengangguran semakin banyak di luar sana. Di sisi lain, tabungan masyarakat juga ikut terkuras. Mau tidak mau perekonomian memang harus dibangkitkan, antara lain dengan peningkatan mobilitas. 

Tetapi, upaya itu tentu jangan sampai tidak mengikuti protokol kesehatan secara prosedural yang sudah di tetapkan pemerintah.

Tetap pake masker dan Jaga jarak karena kesehatan No. 1

Penulis Andi Badrudthamam AR-Rasyid
(AKS Legas School)

*Tulisan tanggungjawab penuh penulis*

Sebelumnya
Selanjutnya