MAKASSAR, KNEWS - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Perikanan Greenfish Universitas Hasanuddin (Unhas) sukses menggelar kegiatan Webinar Pesisir Via Zoom Meeting, Senin (22/03/21).
Dengan mengangkat topik "Pengkajian Isu-isu Pesisir serta Pengelolaan Mangrove Tongke-tongke Sinjai", webinar ini menghadirkan Ir. Andi Mustamin (Kepala Seksi Penataan dan Pengelolaan Kawasan Perairan Cabang Dinas Kelautan Wilayah Bosowasi, Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel) dan Prof. Dr. Amran Saru (Dosen FIKP Unhas) sebagai pemateri.
Dalam penyampaiannya, Ir. Andi Mustamin mengakui wilayah pesisir yang merupakan open access (akses terbuka) sangat rentan terhadap kelompok kepentingan, sehingga perlu dikelola secara terpadu. Batas-batas wilayah pesisir terdiri dari batas daratan dimulai dari kecamatan yang berada di sekitar pesisir sampai ke arah laut sekitar beberapa mil.
"Jadi akses terbuka pesisir itu perlu pengelolaan secara terpadu, karena terdapat banyak sumber daya dan biasanya muncul egosektoral," katanya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Teknik Kelautan dan Perikanan Unhas, Prof Dr Amran Saru menyampaikan cerita sukses dari pengembangan kawasan mangrove Tongke-Tongke Sinjai untuk mendukung sektor pariwisata dan laboratorium pendidikan khususnya terkait dengan hutan mangrove.
"Cerita sukses tersebut diawali dengan sejarah hutan mangrove Tongke-Tongke sejak 1985, kemudian berkembang hingga 2021. Hutan mangrove Tongke-Tongke mulai terkenal dan banyak dikunjungi ketika pengembang mangrove H Muh Taiyeb mendapatkan penghargaan Kalpataru sebagai penyelamat lingkungan dari Istana Presiden RI pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto pada 1995," ungkapnya.
Diketahui dalam kegiatan webinar pesisir ini diikuti oleh 135 peserta.
(Haeril)
.jpeg)
