Rabu, 24 Maret 2021

Tak Kunjung Selesai, MPK PB HMI Dinilai Jadi Penyebab Konflik di Tubuh HMI


SURABAYA, KNEWS - Forum Pengambilan Keputusan Tertinggi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-XXXI di Surabaya lagi lagi belum menemui titik terang. Rabu (24/03/21).

Forum yang diselenggarakan di Gedung Islamic Centre sejak tanggal 17 Februari lagi-lagi belum mencapai tujuan pelaksanaannya. Hingga saat ini forum Kongres masih terus berlanjut dan belum ada tanda kapan akan berakhir. 

Ditambah lagi suasana kondisi pengamanan sangat ketat dari pihak kepolisian terlihat di dalam bahkan diluar gedung dengan beberapa mobil pengamanan. 

Hal ini mengakibatkan tidak tercapainya substansi Kongres di tubuh HMI, karena pada dasarnya kongres selain tempat pengambilan keputusan tertinggi juga menjadi ajang silaturahmi seluruh kader se-Nusantara. Selain itu, kericuhan juga berlangsung didalam dan diluar arena kongres. 

Sekretaris Umum HMI Cabang Gowa Raya,  Muhammad Almarif Abdurrazak mengatakan bahwa kerusuhan yang terjadi ini terjadi karena belum ada tindak lanjut dari MPK PB HMI. 

"Kerusuhan didalam dan diluar forum ini terjadi akibat banyaknya cabang yang dualisme terkhusus Cabang Gowa Raya, dan sampai hari ini belum ada rekonsiliasi yang dilakukan oleh pihak MPK PB HMI," ungkap Sekretaris Umum HMI Cabang Gowa Raya.

Lanjutnya, Arif mengatakan bahwa MPK PB HMI dinilai mengambil keputusan sepihak yang tidak berdasarkan konstitusi HMI. 

"Banyak cabang yang mengalami dualisme, namun MPK tidak memperhatikan Cabang Gowa Raya. Ini terkesan bahwa MPK ini tidak memperhatikan prosedural sengketa dualisme di tubuh tiap-tiap cabang," katanya.

Hal yang senada juga disampaikan oleh Akbar Haruna, PTKP HMI Cabang Gowa Raya, bahwa melihat kondisi dualisme dari berbagai cabang seperti ini akan berimbas terhadap kader HMI khususnya kader HMI Cabang Gowa Raya. 

"Karena kondisi cabang yang dualisme ini terus berlarut maka kami mendesak MPK PB HMI untuk melakukan penyelesaian sengketa tersebut, jika hal tersebut tidak dilakukan maka konflik horizontal akan terus berlanjut," ujarnya.

(Red)

Sebelumnya
Selanjutnya