Gowa KNEWS - Sekelompok pemuda dan masyarakat yang tergabung dalam aliansi masyarakat bontonompo selatan menggelar aksi demonstrasi didepan kantor Bupati Gowa dan didepan kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa. Senin (23/08/2021).
Dalam aksi tersebut mereka menyerukan tuntutan untuk pemerintah Daerah Kab Gowa dan dinas lingkungan hidup (DLH) Kab Gowa untuk memperhatikan dan memberhentikan oknum-oknum yang melakukan pengrusakan lingkungan di Kec Bontonompo Selatan.
Dengan terjadinya asumsi pencemaran lingkungan diwilayah Bontonompo Selatan inilah yang menjadi alasan serta landasan massa aksi untuk melakukan unjuk rasa didepan kantor Bupati Kab Gowa dan Dinas lingkungan hidup sebagai upaya untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang secara langsung terkena dampak terjadinya kerusakan lingkungan.
Masyarakat juga menilai bahwa persoalan yang terjadi di Kec Bontonompo Selatan adalah bias dari kegiatan beberapa oknum-oknum yang melakukan penggalian tanah hingga pada kegiatan yang melakukan komersialisasi pasir atau penjualan pasir.
Jendral lapangan Suardi mengatakan dalam orasi ilmiahnya bahwa sampai saat ini penggalian tambang masih terjadi di wilayah Bontonompo selatan.
"Pada tahun 2018 pasca terjadinya longsor di dataran tinggi tepatnya di sapaya, bapak bupati Adnan Purichta icsan mengatakan bahwa tidak ada lagi proses penggalian tanah di wilayah dataran rendah. Namun pada faktanya hari ini di Wilayah Bontonompo Selatan masih di kelilingi oleh tambang yang sampai hari ini masih melakukan proses penggalian," Ucap jendral lapangan Suardi.
Selain menyuarakan terjadinya pencemaran lingkungan, para demonstran juga mendesak pemerintah Kab Gowa dan Dinas lingkungan hidup untuk melakukan evaluasi perizinan secara legal terhadap sejumlah kegiatan para oknum-oknum yang biasnya merusak lingkungan.
Bang Rahmat
.jpeg)
