Sabtu, 04 September 2021

Hingga Keluar Daerah, Penjualan Sapi Asal Sinjai Kian Meningkat

SINJAI, KNEWS - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Sinjai mencatat produksi sapi asal Bumi Panrita Kitta sebutan daerah itu yang dijual ke luar daerah hingga September 2021 mencapai 3.115 ekor.

Itu menandakan bahwa, sapi yang ada di Kabupaten Sinjai kian menjadi primadona. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sinjai, H. Burhanuddin menerangkan, dari jumlah 3.115 ekor sapi yang dijual keluar daerah untuk periode Januari-September yang terbesar itu pada saat menjelang idul fitri terutama menjelang idul adha.

"Jadi yang paling banyak keluar, itu untuk sapi-sapi kurban yang pada tahun ini berada dikisaran kurang lebih 2.000 ekor," ungkap Burhanuddin, Jumat (3/8/2021) di ruang kerjanya.

Dia menyebut jumlah tersebut didapatkan lantaran kondisi keuangan masyarakat mulai membaik dan pandemi sudah mulai melandai, sehingga permintaan masyarakat juga mulai banyak.

"Kalau tahun lalu yang bisa kita keluarkan untuk kurban itu cuman sekitar 1.000 ekor, itu karena lagi puncak pandemi, tahun ini untuk idul adha kurang lebih 2.000 ekor," jelasnya.

Dikatakan sapi asal Sinjai yang dikirim keluar daerah rata-rata di Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Selatan (Kalsel), wilayah Sulawesi Selatan, serta di Sulawesi Tengah khusnya di daerah Morowali yang memiliki industri. Harga jualnya pun bervariasi.

"Harga jual tertinggi ada yang Rp40 juta, tapi hanya benerapa ekor, untuk hasil IB kisaran Rp25-35 juta. Untuk sapi lokal ke kaltim antara Rp17-25 juta. Untuk dalam Sulsel sapi lokal kisaran Rp12-25 juta," ujarnya.

Sementara itu, untuk sapi yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) sendiri hingga September mencapai 843 ekor. Sebenarnya kata Burhanuddin, hal itu mengalami penurunan jika dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Ini yang sebenarnya mengalami penurunan karena tahun-tahun sebelumnya kalau di bulan Agustus itu kita sudah berada dikisaran 1.200 ekor," katanya.

Sementara itu, Bupati Andi Seto Asapa (ASA) disetiap kesempatan selalu mendorong warga untuk beternak sapi.

Karena menurutnya hal ini sangat jelas dan tentu akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

"Jadi untuk mendukung itu kita juga sudah siapkan program IB, dan asuransi ternak termasuk program-program lainnya dalam meningkatkan kesejahteraan peternak kita," ujarnya.

Sia

Sebelumnya
Selanjutnya