Minggu, 08 Mei 2022

Merawat Silaturahmi, Kerukunan Wija Karaeng Tunruang Daeng Makkelo Arung Bulukumba Toa Tahun 1900 - 1911 Berkumpul

Puluhan kendaraan dan ratusan orang menyemut di pelataran Kantor Camat Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan pada Kamis, 5 Mei 2022. 

Sebagian besar memakai baju serba merah-merah. Mereka datang dari berbagai penjuru, dari dalam maupun luar Bulukumba. 

Mereka adalah rumpun keluarga besar Wija Karaeng Tunruang Daeng Makkelo yang menggelar acara silaturrahim. 

Acara ini dihadiri beberapa pejabat, di antaranya Wakapolda Sulsel Brigjen.Pol. Chuzaini Patoppoi, S.St.M.K.SH, Wakil Bupati Sinjai Hj. Andi Kartini Ottong, S.P, M.Sp Periode 2018 - 2023, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Hj.Darmawati, SE yang mewakili Bupati Bulukumba HA. Muchtar Ali Yusuf, Camat Rilau Ale Andi Mulyadi Pangki, dan Kapolsek Rilau Ale Iptu Herman. 

Sebagian datang dari berbagai provinsi. Temu kangen rumpun keluarga ini menghangat dalam silaturahim. 

Ketua panitia Andi Elfian AS dalam sesi ruang sambut menyampaikan rasa gembira karena kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik, mampu menyatukan rumpun keluarga besar Wija Karaeng Tunruang Daeng Makkelo, dengan mengusung tema: Dulu, Kini dan Nanti. 

"Inti dari kegiatan ini adalah agar anak cucu kita tahu dan paham bahwa pendahulu kita berjuang dengan darah, moral, harta dan masih banyak lagi, selain tentunya sebagai cara untuk bertemu dalam suasana silaturahmi untuk menguatkan rasa persatuan dan kebersamaan," ungkapnya. 

Sementara itu, Andi Ismail Jalil selaku Ketua Rumpun Keluarga Besar Wija Karaeng Tunruang Daeng Makkelo berharap kegiatan seperti ini perlu dipertahankan dengan memperkuat persatuan di antara seluruh rumpun keluarga besar Wija Karaeng Tunruang Daeng Makkelo, di mana saja berada. 

Acara diakhiri dengan ceramah agama yang disampaikan Ustadz Andy Satria dan sesi foto bersama masing-masing rumpun Wija Karaeng Tunruang Daeng Makkelo. 

Acara silaturahim satu rumpun keluarga ini terbilang sukses dengan skala besar karena dihadiri keluarga dari berbagai provinsi.

Acara berlanjut dengan melakukan ziarah ke makam Karaeng Tunruang Daeng Makkelo di Dusun Batupangka. 

Wija dalam bahasa Bugis artinya sebuah generasi atau rumpun keluarga yang merupakan anak keturunan yang jelas dari seseorang di masa lalu. 

Menurut catatan sejarah yang dinukil dari salah satu catatan antropolog Belanda bernama BF Matthes, Karaeng Tunruang Daeng Makkelo (1900-1911) adalah sosok pemimpin yang berjiwa tegas dan amanah dalam menjalankan pemerintahan di era kolonial Hindia Belanda pada masa lalu.

(Red)

Sebelumnya
Selanjutnya