MAKASSAR, KNEWS - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar angkat bicara terkait kasus penganiayaan yang menimpa seorang anak yang dititipkan oleh ayahnya di salah satu satu panti asuhan di Kelurahan Tamangapa Makassar.
Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar, Yeni Rahman menegaskan perlu ditindaki dengan serius agar kedepannya tidak ada lagi penganiayaan oleh pengelola panti.
“Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) dari pemerintah untuk tidak mudah memberikan izin termasuk mengawasi panti asuhan yang ada di Makassar,” kata Yenni, Senin (14/2/2022).
Anggota Fraksi PKS itu meminta agar Dinas Sosial (Dinsos) Makassar memperketat lagi pengawasan terhadap panti asuhan agar kasus kekerasan anak tidak lagi terulang.
Ia juga meminta agar aturan soal pendirian panti asuhan harus diperketat. Sebab tidak sedikit pendirian panti asuhan hanya sebatas untuk menadah bantuan-bantuan dari pemerintah atau lembaga tertentu, terutama jelang masuk bulan ramdan.
“Misalnya karena ada bantuan, mereka mengumpulkan anak-anak, membuat panti sendiri ketika ada bantuan yang mau cair,” katanya.
Pengelolaan panti asuhan pun harus dilakukan oleh tenaga profesional agar dalam mengasuh dan mendidik anak-anak bisa tertata dengan baik.
“Jangan sampai yang mengasuh adalah orang-orang yang tidak berkompeten, sedikit-sedikit anak-anak dipukul dan marahi itu harus dilihat oleh pemerintah sebelum mengeluarkan izin,”katanya.
Sebelumnya, dikabarkan seorang anak yang dititipkan oleh ayahnya di salah satu satu panti asuhan di Kelurahan Tamangapa, mendapat penganiayaan oleh pengelola panti.
Anak-anak yang berada di panti diketahui sering mendapat tindakan kekerasan, seperti dipukul dengan menggunakan kabel dan spatula panas yang mengakibatkan lebam di bagian leher.
(Asrul)