Menteri Agama: Solidaritas untuk Palestina Harus Nyata

 

 Menteri Agama Nasaruddin Umar menyerukan pentingnya aksi kolektif untuk membela hak-hak rakyat Palestina yang telah lama menderita akibat konflik dan ketidakadilan. Pernyataan ini disampaikan saat membuka Baznas International Forum bertema Humanitarian Solidarity for Palestine and Islamic World di Jakarta, Selasa (19/11/2024).

KNEWSCOID, Jakarta Menteri Agama Nasaruddin Umar menyerukan pentingnya aksi kolektif untuk membela hak-hak rakyat Palestina yang telah lama menderita akibat konflik dan ketidakadilan. Pernyataan ini disampaikan saat membuka Baznas International Forum bertema Humanitarian Solidarity for Palestine and Islamic World di Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Acara yang digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini dihadiri tokoh penting, termasuk Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Ketua Baznas RI Noor Achmad, serta sejumlah duta besar negara sahabat, seperti Uni Emirat Arab, Yordania, Sudan, Malaysia, Mesir, dan Kuwait.

Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin menegaskan bahwa perdamaian harus berakar pada keadilan dan pengakuan hak-hak semua pihak. “Perdamaian yang kita perjuangkan adalah perdamaian di mana Palestina bebas, rakyatnya hidup bermartabat, dan mampu menentukan nasib sendiri. Ini adalah masa depan yang harus kita raih bersama,” ungkapnya.

Menteri Agama juga menyoroti bahwa penderitaan Palestina tidak hanya disebabkan konflik terbaru, melainkan akibat ketidakadilan yang telah berlangsung puluhan tahun. “Di balik setiap berita dan angka korban, ada manusia nyata dengan harapan dan kehidupan yang direnggut oleh kekerasan. Kita tidak boleh melupakan ini,” tegasnya.

Ia mengajak masyarakat untuk tidak hanya bersimpati, tetapi juga aktif mendukung perjuangan Palestina melalui tindakan nyata. “Kita harus berdiri bersama, bersatu sebagai warga dunia, untuk menunjukkan bahwa perdamaian adalah hal yang mungkin dicapai melalui kerja kolektif,” lanjut Menag.

Masyarakat internasional, menurut Menag, memiliki tanggung jawab moral untuk mengambil langkah nyata menuju perdamaian di Palestina. “Ini bukan lagi saatnya untuk sekadar berbicara, tetapi untuk bertindak. Advokasi politik, bantuan kemanusiaan, dan langkah konkret lainnya adalah kunci untuk menyembuhkan luka Palestina,” tambahnya.

Pada kesempatan ini, Menag Nasaruddin mengungkapkan bahwa Masjid Istiqlal telah menghimpun dana sebesar Rp10 miliar dari jamaahnya untuk membantu rakyat Palestina. Dana tersebut akan disalurkan melalui Baznas sebagai bagian dari dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina.

“Atas nama pribadi dan Kementerian Agama, saya memohon partisipasi aktif masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungan nyata demi kemaslahatan saudara-saudara kita di Palestina,” pungkasnya. Kegiatan ini diharapkan mampu menggerakkan solidaritas kemanusiaan untuk menciptakan perdamaian yang adil dan abadi di Palestina.

0 Comments