Kamis, 07 Januari 2021

Karya Bakti Personel Satgas Pamrahwan Dalam Menjaga dan Melestarikan Kearifan Lokal


PUNCAK JAYA, KNEWS - Personil Satgas Pamrahwan Yonif Raider 500/Sikatan yang berada di Pos Wuyuneri Kabupaten Puncak Jaya, melakukan kegiatan Karya Bakti dengan menolong Masyarakat lokal dalam pembuatan Rumah Adat/Honai, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Rabu (06/01/21). 

Hal ini dilakukan oleh personel Satgas Pamrahwan Yonif 500/Sikatan sebagai salah satu kepedulian dalam menjaga budaya lokal yang menjadi warna bagi Negara Kesatuan Republik lndonesia. Dimana personel Satgas Pamrahwan Yonif Raider 500/Sikatan dengan sukarela membantu dari awal pembuatan hingga selesainya pembuatan Honai yang memakan waktu selama dua hari. 

Dalam pengerjaannya sendiri sebenarnya cukup dalam 1 hari akan tetapi cuaca yang tidak menentu sehingga memakan waktu hingga 2 hari. Dalam pembuatan Honai personel Satgas Pamrahwan Yonif Raider 500/Sikatan memiliki banyak cerita dan keunikan tersendiri pasalnya bukan hanya sekedar bentuk dan model saja yang unik tetapi bangunan bulat tersebut memiliki banyak filosofi tersendiri dimana masyarakat setempat meyakininya. 

Danki SSK III Pos Wuyuneri Satgas Pamrahwan Yonif Raider 500/Sikatan, Lettu Inf Aswin mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan program Binter kegiatan Pos untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat setempat, karena disisi lain membantu masyarakat dalam membuat Honai tersebut sekaligus menjaga kearifan lokal yaitu rumah adat Honai yang selalu menjadi ciri Khas tanah Papua. 

"Dalam pembuatan Honai tersebut, kita dapat dekat dengan masyarakat dan berbaur dengan masyarakat sekitar Wuyuneri karena kami tanamkan kepada anggota untuk selalu senasib sepenanggunangan dengan kondisi masyarakat sekitar agar kegiatan komsos dan teritorial bukan hanya sekedar program namun benar-benar untuk pengabdian selalu dikenang untuk Warga Papua khususnya Distrik Wuyuneri," ucapnya.

Selain itu, Dirinya menyampaikan bahwa Masyarakat yang memiliki rumah Honai tersebut menyambut dengan senang hati dan menyambut baik atas bantuan dari personel Satgas Pamrahwan Yonif Raider 500/Sikatan yang berada di Pos Wuyuneri.

"Karena selain membantu dalam pelaksanaan pembangunannya Anggota Pos Wuyuneri pun ikut berpartisipasi dalam mengamankan jalannya pembuatan Honai agar sesuai rencana pembangunan Honai tersebut. Obelom Eruwok (berbuat yang terbaik)," ungkapnya.

Diketahui arti kata “Obelom Eruwok” yakni kata semboyan untuk warga Kota Mulia Kabupaten Puncak Jaya yang memiliki arti berbuat yang terbaik, kata-kata tersebut menjadi pedoman warga Papua dalam setiap pekerjaan dan kegiatannya untuk selalu melakukan hal yang terbaik. Begitu pula keberadaan personel Satgas selalu melindungi dan menjaga masyarakat tanah Papua agar selalu aman, tentram dan damai. 

Papua merupakan salah satu Provinsi Indonesia yang berada di wilayah Indonesia Timur yang memiliki banyak kearifan lokal dan masih bertahan hingga saat ini. Salah satunya adalah rumah adat Honai yang masih banyak di jumpai di wilayah Pegunungan Tengah Papua, salah satunya Kabupaten Puncak Jaya. 

Rumah adat Honai memiliki keunikan tersendiri yang berbentuk bulat seperti berjamur dan berukuran kecil akan tetapi dapat menampung banyaknya orang serta memiliki dua bagian, bagian bawah merupakan tempat berapian untuk menghangatkan tubuh dan untuk menyimpan hasil bumi serta ternak seperti babi, selanjutnya untuk bagian atas merupakan tempat untuk beristirahat bagi anggota keluarga. Dengan bentuk atap Honai yang menutup hingga ke bawah juga bertujuan untuk melindungi seluruh permukaan dinding agar tidak terkena air hujan , sekaligus meredam hawa dingin agar tidak masuk ke dalam honai. Alasan mengapa honai tidak memiliki jendela karena suhu di daerah pegunungan tengah bisa mecapai 10-15 derajat dan untuk memperhangat bagi penghuni di dalam Honai tersebut. 

Rumah Adat Honai sendiri memiliki filosofi yang sangat dalam bagi masyarakat Papua yang berada di sepanjang Pegunungan Tengah dan masih terus dipertahankan, diantaranya yang pertama, yaitu, berbentuk melingkar atau bulat memiliki arti menjaga kesatuan dan persatuan yang paling tinggi sesama suku serta untuk mempertahankan budaya yang diwariskan oleh para leluhurnya untuk selamanya, kemudian yang kedua memiliki makna sehati, satu pikiran dan satu tujuan" di mana dengan tinggal di dalam satu honai semua orang akan sehati, satu pikiran dan satu tujuan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan maupun suatu permasalahan. 

Di Honai setiap anak laki-Iaki dipercaya akan tumbuh menjadi orang yang kuat pada saat dewasa nanti sehingga kelak di kemudian hari mereka dapat melindungi keluarga atau sukunya, selanjutnya yang ketiga simbol kepribadian dan harga diri, yaitu, bagi penduduk suku yang berada di sepanjang wilayah Pegunungan Tengah atau Jaya Wijaya yang harus dijaga oleh keturunan atau anak cucu mereka di kemudian hari. 

Di jaman moderen ini arsitektur tradisional Honai masih terus di pertahankan dengan menggunakan material yang berasal dari alam, mulai dari rangka kayu, dinding anyaman hingga atap jerami merupakan material yang ramah terhadap lingkungan, ini merupakan salah satu contoh untuk generasi sekarang bahwa jauh sebelumnya dikenalnya ilmu arsitektur Hijau/Ramah lingkungan nenek moyang kita di Indonesia telah menerapkan terlebih dahulu, dimana dalam pengerjaanya Honai tersebut hanya boleh dilakukan oleh para lelaki secara bergotong royong yang berarti memiliki harga diri sebagai pemimpin dalam suatu Suku.

(Haeril)

Sebelumnya
Selanjutnya