Jumat, 12 Februari 2021

Rektor Dinilai Menyulitkan, Mahasiswa Pascasarjana UIT Berikan Peringatan


MAKASSAR, KNEWS - Dalam hal menanggapi Surat Edaran Rektor tentang adanya keharusan pembayaran biaya partisipasi bagi mahasiswa, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia Timur (UIT) melakukan konsolidasi di Warkop Toddopuli Raya Makassar, Jum'at (12/02/21). 

Hal itu diungkapkan oleh Mahasiswa Magister Manajemen, Ramlu Usman bahwa Konsolidasi ini dilakukan karena dinilai menyulitkan mahasiswa khususnya mahasiswa semester akhir yang akan naik semester 4, terlebih lagi saat ini masa pandemi covid 19.

"Pembayaran dinilai tidak wajar dikarenakan ini diberlakukan diakhir masa studi mahasiswa yang seharusnya mahasiswa semester akhir mempersiapkan proses penyelesaian studi dan biaya penyelesaian yang tidak sedikit nilainya kemudian menjadi problem dengan adanya pembayaran tambahan biaya partisipasi yang juga tujuan pembayarannya dinilai tidak jelas arah dan tujuannya," ujarnya. 

Selain itu, salah satu dari Mahasiswa Magister Ilmu Administrasi Negara, Anto  juga turut mendukung konsolidasi yang dilakukan teman angkatannya walaupun tidak sempat hadir langsung karena sedang berada di kampung.

"Bahwa biaya partisipasi seharusnya dihapuskan karena tidak jelas arah dan tujuan pembayarannya dan dinilai memeras mahasiswa semester akhir yang juga dalam kondisi pandemi yang serba kesulitan ekonomi," tegas Anto.

Dalam Konsolidasi yang dilakukan perwakilan masing-masing jurusan Pascasarjana UIT menuntut agar Rektor UIT mencabut surat edaran tentang adanya pembayaran biaya partisipasi yang seharusnya hanya diberlakukan bagi kelas eksistensi bukan untuk semua mahasiswa. 

Dalam diskusi yang berlangsung elok dan sempat memanas dikarenakan salah satu mahasiswa pascasarjana yang tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan.

"Jika Rektor UIT tetap mewajibkan pembayaran biaya partisipasi bagi semua mahasiswa maka saya siap memimpin aksi demonstrasi dan menyegel rektorat sebagai bentuk perlawanan kepada Rektor yang mengeluarkan surat edaran yang dinilai jebakan batman dikarenakan pembayaran ini diberlakukan diakhir semester dan bentuk pemerasan dalam dunia pendidikan," ungkapnya. 

Disamping itu, Adi Adrianto sebagai perwakilan Magister Kesehatan dalam konsolidasi berusaha mendinginkan suasana diskusi.

"Untuk sementara jangan ada aksi demonstrasi karena saya sudah menghubungi ibu Rektor dan diarahkan untuk menghadap ke Wakil Rektor 2, bagian keuangan hari senin mendatang agar meminta penjelasan mengenai biaya partisipasi dan saya akan meminta langsung agar biaya partisipasi tidak dibebankan bagi mahasiswa semester akhir karena banyak pembayaran biaya penyelesaian yang menanti yang memang sudah kewajiban untuk dibayar untuk proses penyelesaian," jelas Adi. 

Hingga dalam akhir konsolidasi disepakati bahwa Perwakilan dari mereka akan menghadap langsung dengan  Rektor atau setidaknya Wakil Rektor 2 untuk meminta penghapusan biaya partisipasi untuk angkatannya dikarenakan  disemester akhir ini akan ada banyak pembayaran yang nilainya tidak sedikit yang harus disiapkan dalam proses penyelesaian. 

Dan mereka sepakat bahwa jika proses pertemuan yang dijadwalkan hari senin tidak menuai hasil dari tuntutan hasil konsolidasi, maka akan dilakukan gerakan tambahan dan aksi penuntutan turunkan Rektor karena membuat kebijakan yang berlawanan dengan Janji Badan Pendiri Yayasan UIT yaitu Beasiswa Kuliah Gratis.

Diketahui beberapa perwakilan yang hadir dalam konsolidasi tersebut diantaranya Mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen, Magister Kesehatan, Magister Hukum dan perwakilan Media Online.

(Haeril)

Sebelumnya
Selanjutnya