Jumat, 09 April 2021

Evektivitas Sistem Perbankan dan Sektor Rill Terhadap Kebijakan Moneter


OPINI, KNEWS - Tujuan utama kebijakan moneter adalah untuk menjaga dan menjaga stabilitas nilai rupiah, tercermin antara lain dalam inflasi yang rendah dan stabil. Untuk itu, Bank Indonesia menetapkan tingkat kebijakan yang dikenal sebagai BI 7DRR, yang berfungsi sebagai instrumen utama untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi dengan tujuan utama mencapai tingkat inflasi yang diinginkan.

Jika menilik lebih jauh, pada dasarnya kebijakan ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan perekonomian secara internal, eksternal, dan ekonomi makro.

Dari segi keseimbangan internal, diharapkan kebijakan ini mampu mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, serta terjadinya stabilitas harga.

Begitupun dengan tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilitas ekonomi yang ditandai dengan harga stabil, banyaknya kesempatan kerja, secara neraca pembayaran yang seimbang.

Jika perekonomian ini belum stabil atau terganggu, maka bank sentral akan melakukan berbagai tindakan yang mengarah pada usaha stabilisasi.

Umumnya, ini akan melibatkan instrumen berupa suku bunga, giro, valuta asing, dan lainnya.  Memang, yang pertama kali akan merasakan pengaruhnya adalah sektor perbankan, namun kemudian secara perlahan juga akan dirasakan oleh sektor riil.

Pada tahap selanjutnya, pihak bank sentral selaku pemilik otoritas moneter akan mengatur keseimbangan antara persediaan uang dan barang, tak lain demi mengontrol laju inflasi. Secara tidak langsung, tindakan ini juga akan berpengaruh terhadap stabilitas harga barang di pasaran.

Karena bagaimanapun, harga suatu barang atau produk merupakan hasil dari interaksi antara uang yang tersedia di pasar dengan jumlah keseluruhan uang yang beredar. Di sini, kondisi harga pasar tentu berpengaruh terhadap kelangsungan pelaku UMKM, bukan?

Di sisi permintaan, publik mungkin tidak perlu menanggapi penurunan suku bunga pinjaman bank dengan peningkatan permintaan kredit jika prospek ekonomi suram.

Kesimpulannya, kondisi sektor keuangan, sistem perbankan dan sektor riil memainkan peran penting dalam efektivitas atau sebaliknya dari proses transmisi kebijakan moneter.

Penulis : Nurhikmah Mahasiwa Jurusan Ekonomi Syariah

*seluruh isi tulisan adalah tanggungjawab penulis

Sebelumnya
Selanjutnya