Rabu, 26 Januari 2022

Suardi Angkat Bicara perihal penundaan MUNAS PDN

 



Pelaksanaan Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional (MUNAS PDN) yang seharusnya di gelar hingga selesai di Universitas Islam Riau dengan terpaksa harus ditunda dan akan digelar kembali pada Wilayah 5 di Kota Yogyakarta. Hal ini telah dikonfirmasi oleh salah satu pengurus Badan Pengurus Pusat Permadani Diksi Nasional (BPP PDN) periode 2019-2021, Suardi "Benar Musyawarah Nasional Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi KIP kuliah Nasional di Riau belum selesai karena alasan satu hal lainnya dari tuan rumah Universitas Islam Riau (UIR). Berdasarkan hasil musyawarah, maka MUNAS akan digelar kembali di PDN Wilayah 5 (Yogyakarta)", ungkap Suardi.

Lanjutnya Suardi mengatakan "Kita akan berkomitmen mendorong Budaya intelektualitas dan sporti
vitas dalam forum tertinggi ini. Karna budaya yang demikian akan menghantarkan organisasi ini menggapai masa kejayaannya.
Kita mau beranjak dari sikap dan mental Ken "Arok-isme" yang penuh dendam berkarat menjadi sikap dan mental yang bisa menjunjung tinggi sporti
vitas dengan landasan intelektualisme. Ketika sportivitas kita junjung tinggi maka budaya kompetisi yang saling menghabisi akan terganti kan dengan budaya kaloborasi".



Adapun beberapa hal membuat pelaksanaan MUNAS PDN ini tertunda, salah satunya agenda pemilihan Ketua Umum. Hal ini seperti yang dilontarkan Suardi “Sebenarnya materi krusial yang membuat Munas ini tertunda adalah pemilihan ketua umum. Untuk diketahui MUNAS PDN ke IV ada tiga kandidat. Pertama, Rizal Maula (Petahana/Ketua Umum BPP PDN 2019-2021), Kedua, Noviyanto Alumni Bidikmisi UIR (Tuan Rumah) dan terakhir, Renaldy Eka Putra (Alumni Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung yang juga sebagai Sekretaris Umum BPP PDN 2019-2021), terakhir saya ingin menyampaikan pesan kepada semuanya. Mari kita reduksi kepentingan kita, egoisme kita untuk wujudkan Cita PDN dalam suksesi MUNAS Ke IV kali ini, Munas Bersatu, dengan begitu kita yakin organisasi yang unggul dan mampu melahirkan SDM yang berdaya saing akan bisa kita wujudkan untuk menyongsong Indonesia emas 2045”. tutupnya.

Sebelumnya
Selanjutnya