Selasa, 26 September 2023

Mampukah, 2024 Makassar “Zero Stunting” ?

Tim Sekretaris DPRD Kota Makassar, Rabu (20/09/2023).

Sekretariat DPRD dan Nitat “Makassar Zero Stunting 2024”

Sekretaris DPRD Kota Makassar, Dahyal bersama Kepala Bagian Umum Set DPRD Kota Makassar Muhajir, Plt Kabag Humas dan Protokol Set DPRD Kota Makassar, Muhammad Ichsan Asyari dan Plt Kabag Persidangan Set DPRD Kota Makassar Rafiqah Luthfi didampingi Para Pejabat Fungsional dan Laskar Pelangi Set DPRD Kota Makassar, Rabu (20/09/2023).

Kunjungan Safari Stunting Sekretariat DPRD Kota Makassar sebagai Bapak dan Ibu Asuh bagi anak penderita stunting di Kecamatan Manggala dan Kecamatan Biringkanaya dalam rangkaian upaya Pemerintah Kota Makassar mewujudkan “Makassar Zero Stunting 2024”.

Kunjungan pertama Tim Sekretariat DPRD Kota Makassar mengunjungi kediaman bayi Ahmad Fauzan (24 bulan), Aidan (20 bulan), Bilqis (24 bulan) dan Muhammad Rayyansyah (18 bulan) yang terdata menderita Stunting oleh pihak Kader Posyandu di Kelurahan Tamangapa.

Kunjungan Kedua Tim Sekretariat DPRD Kota Makassar mengunjungi kediaman bayi Siti Nurhalida (24 bln)  dan bayi Abdul Rahman (20 bln) yang oleh Pihak Kader Posyandu terdata menderita stunting.

Bagi Dahyal, kunjungan ini bertujuan memberi penyuluhan dan pemahaman bagi orang tua bayi stunting agar bagaimana memberi asupan gizi yang baik bagi bayi pada 1000 hari pertama sejak dilahirkan.

“Kami bersama Tim Sekretariat DPRD Kota Makassar juga akan melakukan pemantauan berkala sekaligus memberi bantuan dan pendampingan selama 3 (tiga) bulan sampai hingga Pemeriksaan bayi kepada Ahli Gizi dalam hal ini Dokter Spesialis anak agar bayi benar-benar kembali dalam kondisi gizi yang normal,” ujarnya.

Sebagai langkah awal, pihaknya menyarankan agar para orang tua bayi yang terdata menderita stunting ini sering berkoordinasi dengan Para Kader Posyandu Kelurahan dan Pihak Puskesmas karena kami telah menjalin komunikasi dengan Pihak UPT Pengendalian KB Kecamatan untuk terus berupaya dalam rangka mewujudkan Kota Makassar terbebas dari anak yang mengalami gizi buruk atau  “Makassar Zero Stunting”.

Apa Itu Stunting?

Stunting adalah kondisi ketika seorang anak mengalami pertumbuhan fisik yang terhambat atau terhambat akibat kurangnya asupan gizi yang memadai, terutama pada masa awal kehidupannya. Kondisi ini sering diukur dengan membandingkan tinggi badan anak terhadap usia mereka dengan standar pertumbuhan yang normal. Jika anak memiliki tinggi badan yang jauh lebih pendek dari yang seharusnya untuk usianya, maka ia dapat dianggap mengalami stunting.

Stunting biasanya terjadi pada masa anak-anak, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan, yang dimulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun. Periode ini sangat penting karena pertumbuhan yang baik pada masa ini dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan, perkembangan kognitif, dan kemampuan produktif seseorang di masa dewasa.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan stunting meliputi:

Kurangnya Asupan Nutrisi: Gizi yang tidak memadai selama masa kehamilan, menyusui, atau saat anak mulai makan makanan padat dapat menyebabkan stunting.

Infeksi yang Berulang: Infeksi yang sering atau berkepanjangan dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan pertumbuhan anak.

Sanitasi yang Buruk: Lingkungan yang tidak higienis dan akses yang terbatas ke air bersih dapat menyebabkan masalah kesehatan dan malabsorpsi nutrisi.

Pemahaman yang Kurang: Kurangnya pemahaman orang tua tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan anak dapat berdampak pada makanan yang diberikan kepada anak.

Kemiskinan: Keluarga dengan sumber daya terbatas mungkin tidak mampu memberikan makanan bergizi yang cukup untuk anak-anak mereka.

Stunting dapat memiliki dampak serius pada perkembangan fisik dan kognitif anak dan dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka di masa dewasa. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan perbaikan kondisi stunting adalah prioritas dalam bidang kesehatan anak dan pengembangan masyarakat. Ini termasuk pemberian makanan bergizi selama masa kehamilan, pendidikan gizi bagi orang tua, akses yang lebih baik ke perawatan kesehatan, dan perbaikan sanitasi dan air bersih.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengukuhkan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) Senin (04/09/23).

Langkah Walikota Makassar Soal Stunting!

Duapuluh dua hari sebelumnya, tepatnya Senin (04/09/23) Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengukuhkan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) yang merupakan program Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Makassar.

Pengukuhan BAAS Kota Makassar secara simbolis dilakukan pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 yang berlangsung di Anjungan Toraja-Mandar.

“Pembentukan BAAS merupakan upaya pemerintah kota mempercepat penurunan angka stunting. Saya percaya bapak dan ibu bisa menjalankan amanah ini dengan baik,” kata Danny Pomanto.

Tidak hanya di jajaran Kepala OPD, Danny Pomanto berencana mengembangkan BAAS bagi seluruh ASN lingkup Pemkot Makassar. Termasuk juga melibatkan pihak swasta.

“Saya akan bagi habis dengan Pemkot Makassar, kalau 18% atau sekitar 3 ribu jiwa sedangkan kita punya pegawai 22 ribu orang,” ujarnya.

Kata Danny Pomanto, peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 menjadi momentum penguatan menuju Zero Stunting.

Apalagi stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) semata, tetapi juga seluruh pihak.

Baik itu Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan, Camat, Lurah, hingga masyarakat. Khususnya para orang tua dalam memerhatikan tumbuh kembang anak.

“Marilah di Hari Keluarga Nasional ke-30 ini kita satukan kekuatan menuju zero stunting, dan saya berharap Makassar adalah kota pertama yang bisa mencapai zero stunting,” tuturnya.

Sementara, Kepala Dinas PPKB Makassar Syahruddin mengatakan pembentukan BAAS merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat penurunan angka stunting.

“Ini kami akan laporkan untuk membagi habis. Jadi setiap kepala OPD itu punya anak stunting yang ia kawal,” tuturnya.

Dengan adanya BAAS Kota Makassar, Syahruddin berharap angka stunting yang saat ini 3,7% bisa menuju zero di 2024 mendatang.

Sebelumnya
Selanjutnya