SULBAR, KNEWS - Dunia pendidikan kembali tercoreng di Sulawesi Barat, dugaan kuat terjadinya pelecehanan seksual dilakukan oleh salah satu oknum guru di Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat.
Tepatnya di SD 060 Pekkabata beberapa tahun yang lalu, oknum guru atau staf pengajar di sekolah tersebut dengan inisial AR dengan bejat melakukan pelecehan kepada seorang siswa IS (12). Pelecehan berdasarkan keterangan keluarga korban dengan inisial FF mengatakan bahwa awal mula kejadian di sd 060 pekkabata tersebut. Dimana IS yg duduk di bangku kelas 4 SD dipanggil keperpustakaan sekolah pada saat jam istirahat oleh AR.
"Sesampainya disana IS di mintai data diri oleh AR dengan alasan data dirinya tidak lengkap. AR kemudian meminta IS untuk diukur badan bagian dada dengan menggunakan tangan, menggunakan 1 tangan meremas (dada) dan dilanjutkan dengan 2 tangan. Kemudian menimbang berat badan IS dengan cara menggendong dengan alasan karena timbangan tidak ada dalam ruangan," ujar FF. Senin (04/4/2022).
FF menuturkan bahwa adiknya IS pun tidak kesekolah karena memang sekolah pun terhenti akibat pandemi Covid-19. Lalu FF bercerita bahwa pada saat sekolah aktif lagi waktu IS menduduki bangku kelas 6 SD.
Tak berhenti disitu, menurut FF kakak dari IS mengatakan bahwa AR kembali menjalan aksi tidak terpujinya itu. Kejadian kedua Kelas 6 di perpustakaan sekitar bulan dua kemarin (IS) dipanggil lagi ke perpustakaan oleh AR dan diruangan pada saat itu terdapat 4 orang, yaitu IS dan temannya, AR beserta satu orang guru lainnya.
"Teman cowoknya yang di ukur pertama tinggi dan berat badannya sama pak AR. Saat giliran IS, sang bu guru dan teman cowoknya sudah keluar perpustakaan. Sisa mereka bedua di dalam ruangan. Mengulang kejadian yg sama yg terjadi pada saat IS kelas 4 sd, AR bertanya “ kenapa besar sekali payudaramu “ IS kemudian menjawab “ tidak kutaumi. ," ucap FF menirukan cerita adeknya sambil bersedih.
Dari info yang berhasil di himpun, AR diduga sebanyak tiga kali melancarkan aksinya. FF dalam penuturannya bersama keluarga telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Hingga kini, awak media masih berusaha mengonfirmasi pihak kepolisian Polres Polman terkait perkembangan kasus tersebut. (Red/Yn).