Jumat, 18 September 2020

Melalui Dinas Tanaman Pangan, Pemkab Meningkatkan Produksi Kopi Sinjai


SINJAI, KNEWS - Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui Dinas Tanaman Pangan,  Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) melakukan upaya pendampingan baik kepada kelompok tani, peremajaan dan pengadaan bantuan sarana dan prasarana bagi kelompok tani. Dalam rangka meningkatkan produksi kopi.

Melakukan intensifikasi tanaman serta menjaga kualitas pasca panen merupakan upaya meningkatkan produksi serta kualitas kopi yang bermutu.

Yang dimana produk kopi Sinjai yang sudah terkenal dengan citarasanya yaitu produk kopi Borong yang merupakan kopi robusta yang dikembangkan di Kecamatan Sinjai Borong, serta kopi Manipi dan kopi Jantan yang merupakan kopi arabika yang berasal dari Kecamatan Sinjai Barat.

Adapun luas tanaman kopi di Sinjai berdasarkan data Dinas TPHP yaitu seluas 2.994 hektar, yang berproduksi 1.654 hektar dengan jumlah produksi 1.202 ton kopi arabika, dan luas area kopi robusta di Sinjai Borong yaitu 803 hektar dengan 983 ton jumlah produksi tiap tahun.

Serta 2.135 kepala keluarga jumlah petani pada pengembangan kopi arabika dan 1.025 kepala keluarga jumlah petani robusta.

Hj. Marwatiah selaku Kepala Dinas TPHP Sinjai, mengatakan bahwa tiap tahun pemerintah melakukan perluasan tanaman kopi, dimana kopi arabika merupakan komoditi yang banyak diminati dan komoditi ekspor. 

"Sejak tahun 2018 kita lakukan terus perluasan tanaman melalui bantuan bibit kopi 30 ribu pohon,  kemudian di tahun 2020 ini ada 20 ribu pohon dari ABPD Kabupaten dan dari APBD Provinsi sekitar 10 ribu pohon, " tuturnya.

Dalam keterangan Marwatiah terkait pemasaran produk kopi Sinjai bahwa kopi-kopi ini selalu dipromosikan pafa setiap event pameran ekspo baik ditingkat Kabupaten hingga di tingkat nasional. 

"Khusus kopi arabika Alhamdulillah pemasarannya tidak terlalu masalah karena melalui Koperasi Manipi yang pemasarannya baik kopi dalam bentuk biji maupun dalam bentuk bubuk," jelasnya. 

Bahkan bulan lalu ada warga Prancis yang datang langsung ke Sinjai Barat untuk melihat pengolahan kopi dan siap membantu memasarkan kopi Manipi.

 "Dia saat itu meminta 1 ton kopi untuk dibawah ke Bandung sebelum diekspor, " ucapnya.

(Wiwi)

Sebelumnya
Selanjutnya