Kamis, 24 September 2020

Terkait Pembangunan Berkelanjutan, BKSAP DPR RI Gelar Diskusi Kebijakan Green Growth


BALI, KNEWS - Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI mendiskusikan secara terfokus kebijakan pertumbuhan hijau (green growth) Indonesia untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya yang terkait dengan perubahan iklim di Bali, Rabu (23/09/20).

Diskusi kelompok terfokus (focus group discussion/FGD) itu dilakukan bersama mitra dan organisasi internasional seperti Global Green Growth Institute (GGGI) dan juga Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). 

Ketua BKSAP Fadli Zon mengatakan bahwa pandemi memang tidak diduga hingga menyebabkan negara menerapkan pembatasan dan karantina.

“Pandemi COVID-19 memang tidak terduga, yang menyebabkan sebagian besar negara menerapkan pembatasan dan karantina ketat. Namun akibat karantina itu, kita sempat menikmati udara bersih dan iklim yang hijau beberapa bulan di awal tahun. Jadi pandemi juga merupakan momentum untuk memulai secara serius upaya menghijaukan kembali bumi kita dengan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi,” jelas Fadli Zon. 

FGD yang terselenggara atas kerja sama BKSAP dengan Westminster Foundation for Democracy (WfD), Institute for Peace and Democracy (IPD) serta Universitas Warmadewa itu berfokus pada dua upaya besar yakni menggali peran dan kontribusi Organisasi Internasional ke Indonesia dalam hal green growth dan memperkuat keterkaitan antara masyarakat dengan kebijakan yang dihasilkan untuk menuju pertumbuhan hijau. 

Disisi lain, Fadli menyampaikan perubahan iklim dibuktikan dengan pendaftaran ke komunitas internasional sebagai perjanjian paris.

“Komitmen Indonesia terhadap perubahan iklim dibuktikan dengan pendaftaran Nationally Determined Conribution (NDC) ke komunitas internasional sebagai pelaksanaan Perjanjian Paris. Kita berjanji menurunkan emisi karbon 29% dalam situasi biasa dan 41% dengan dukungan internasional pada 2030. Sekarang, kita lihat mendalam bagaimana kontribusi Organisasi Internasional juga dalam isu ini. Bagaimana mereka berperan bagi Indonesia dalam menyeimbangkan kebijakan hijau dan pertumbuhan ekonominya,” tutupnya.

(Ril/Haeril)

Sebelumnya
Selanjutnya